PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK (Studi Kasus: UMKM Reytama Konveksi, Bantul, DIY)

ANGGITA, AGNES (2023) PENGENDALIAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK (Studi Kasus: UMKM Reytama Konveksi, Bantul, DIY). Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of AGNES ANGGITA_122190130_ABSTRAK.pdf] Text
AGNES ANGGITA_122190130_ABSTRAK.pdf

Download (13kB)
[thumbnail of AGNES ANGGITA_122190130_COVER.pdf] Text
AGNES ANGGITA_122190130_COVER.pdf

Download (78kB)
[thumbnail of AGNES ANGGITA_122190130_DAFTAR ISI.pdf] Text
AGNES ANGGITA_122190130_DAFTAR ISI.pdf

Download (139kB)
[thumbnail of AGNES ANGGITA_122190130_DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
AGNES ANGGITA_122190130_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (81kB)
[thumbnail of AGNES ANGGITA_122190130_FULL SKRIPSI.pdf] Text
AGNES ANGGITA_122190130_FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of AGNES ANGGITA_122190130_LEMBAR PENGESAHAN.pdf] Text
AGNES ANGGITA_122190130_LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (261kB)

Abstract

Reytama Konveksi merupakan sebuah Konveksi rumahan yang memproduksi
kemeja/PDH (Pakaian Dinas Harian), kaos, jaket, almamater, hoodie, celana, rok, sweater,
dan crewneck yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Reytama Konveksi
menggunakan sistem produksi make to stock (MTS) dan make to order (MTO).
Permasalahan yang dihadapi adalah masih adanya cacat produk dalam proses produksinya
dikarenakan sistem pengendalian kualitas yang diterapkan hanya sebatas quality control
(QC) pada produk jadi pada tahap finishing, sehingga belum ada sistem pengendalian
kualitas yang berkelanjutan (continuous improvement) uuntuk upaya mengurangi waste
cacat produk.
Pengendalian kualitas dilakukan menggunakan metode Six Sigma dengan tahapan
DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk mengetahui karakteristik
cacat produk, faktor yang menyebabkan cacat pada produk dan perbaikan terhadap faktor
penyebab cacat tersebut dan metode FMEA untuk mengidentifikasi potensi kegagalan
berdasarkan nilai RPN.
Pada tahap define diketahui karakteristik kebutuhan pelanggan pada kemeja/PDH
adalah dilihat dari kenyamanan penggunaan, kesempurnaan bordir, dan ketahanan produk.
Tahap measure diketahui persentase cacat tertinggi berdasarkan diagram pareto yaitu cacat
jahitan tidak lurus sebesar 48,34%, cacat bordir yang tidak rapi/tidak sesuai 31,70%, dan
cacat jarak kancing yang tidak sesuai 19,96%, kemudian didapatkan nilai sigma sebesar
3,58. Berdasarkan diagram fishbone pada tahap analyze, penyebab cacat disebabkan oleh
faktor material, mesin, manusia, metode dan lingkungan. Hasil analisis FMEA diketahui
nilai RPN tertinggi pada cacat jahitan yang tidak lurus sebesar 245 karena faktor pekerja
yang kurang teliti dan nilai RPN tertinggi pada cacat bordir yang tidak rapi/tidak sesuai
sebesar 224 karena tidak adanya SOP. Tahap improve melakukan rencana tindakan
perbaikan menggunakan 5W+1H. Tahap control dilakukan penerapan rekomendasi dan
menghasilkan penurunan jumlah defect sebesar 2,76% dan peningkatan nilai sigma sebesar
3,74.
Kata kunci: Six Sigma, DMAIC, FMEA, Pengendalian Kualitas

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Six Sigma, DMAIC, FMEA, Pengendalian Kualitas
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md Sepfriend Ayu Kelana Giri
Date Deposited: 18 Aug 2023 02:16
Last Modified: 18 Aug 2023 02:16
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/36944

Actions (login required)

View Item View Item