Salma Anggita Ardya Pramesthi, . (2025) PERBAIKAN STASIUN KERJA FINISHING BUBUT UNTUK MENURUNKAN CACAT PRODUK WAJAN (Studi Kasus pada CV SP Aluminium di Umbulharjo, Yogyakarta). Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
Cover_122200030.pdf Download (202kB) |
|
|
Text
Abstrak_122200030.pdf Download (248kB) |
|
|
Text
Halaman Pengesahan_122200030.pdf Download (3MB) |
|
|
Text
Daftar Isi_122200030.pdf Download (290kB) |
|
|
Text
Daftar Pustaka_122200030.pdf Download (203kB) |
|
|
Text
Fulltext_122200030.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
CV SP Aluminium merupakan sebuah perusahaan pengecoran logam yang menghasilkan berbagai macam produk, seperti wajan, panci, ketel, soblok, dan citel. Proses produksinya meliputi peleburan, pencetakan, pendinginan, finishing gerinda/kikir, finishing bubut, finishing polish, dan pengemasan. Bagian finishing bubut bertugas membentuk dan meratakan permukaan wajan, di mana seluruh aktivitasnya masih dilakukan secara manual sehingga kualitas kerja pekerja sangat berpengaruh terhadap hasil akhir produk. Perbedaan keterampilan, ketelitian, teknik kerja, dan kondisi fisik antar pekerja dapat menyebabkan ketidakkonsistenan hasil finishing bubut, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat produk. Selain itu, beberapa cacat pada proses finishing bubut juga dapat berasal dari tahapan sebelumnya, sehingga semakin terlihat pada tahap ini. Jenis cacat yang sering ditemukan meliputi penyok, merayang, lubang, dan retak. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk merancang perbaikan pada proses finishing bubut dengan tujuan menurunkan tingkat cacat produk di CV SP Aluminium.
Penelitian ini menggunakan metode time study untuk memperoleh waktu baku, diagram pareto untuk mengidentifikasi cacat paling dominan, fishbone diagram untuk menganalisis faktor penyebab, serta metode 5W1H untuk menyusun usulan perbaikan.
Berdasarkan hasil pengukuran waktu baku, pekerja 1 memiliki waktu 49,096 detik, pekerja 2 sebesar 49,424 detik, dan pekerja 3 memiliki waktu baku tertinggi yaitu 51,023 detik. Perbedaan waktu ini menunjukan adanya variasi kinerja antar pekerja, sehingga diperlukan standarisasi waktu baku untuk menjaga konsistensi proses finishing bubut. Ditetapkan waktu baku rata-rata 49,848 detik agar proses pembubutan lebih konsisiten. Untuk memastikan fokus perbaikan, dibuat diagram pareto untuk mengidentifikasi cacat paling dominan, yaitu penyok. Fishbone diagram digunakan untuk menentukan faktor-faktor penyebab cacat yang meliputi manusia, lingkungan, mesin, dan metode. Berdasarkan hasil tersebut, disusun usulan perbaikan berupa pembuatan SOP, pemasangan poster, serta penyediaan alat pelindung diri berupa ear plug. Setelah perbaikan diterapkan, persentase cacat produk turun dari 2,05% menjadi 1,40%, sehingga menunjukkan adanya peningkatan kualitas pada produk wajan.
Kata kunci: Time Study, Waktu baku, Kualitas, Fishbone, 5W1H
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | SALMA ANGGITA ARDYA PRAMESTHI (Penulis-122200030); Dyah Rachmawati Lucitasari (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Time Study, Waktu baku, Kualitas, Fishbone, 5W1H |
| Subjek: | T Technology > TS Manufactures |
| Divisions: | Fakultas Teknik Industri > (S1) Teknik Industri |
| Depositing User: | Indah Lestari |
| Date Deposited: | 20 Nov 2025 03:28 |
| Last Modified: | 20 Nov 2025 03:28 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45627 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
