CLARISA PUTRI NABILASARI, . (2025) STUDI PEMODELAN SEBARAN ALIRAN LAHAR GUNUNG MERAPI DAN ANALISIS RISIKO PENGGUNAAN LAHAN TERDAMPAK DI SEPANJANG SUNGAI BOYONG, KALURAHAN CANDIBINANGUN DAN SEKITARNYA, KAPANEWON PAKEM, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA.
![[thumbnail of 1_Skripsi full_111210067_Clarisa Putri Nabilasari.pdf]](http://eprints.upnyk.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
1_Skripsi full_111210067_Clarisa Putri Nabilasari.pdf Restricted to Repository staff only Download (22MB) |
|
Text
2_Cover_111210067_Clarisa Putri Nabilasari.pdf Download (334kB) |
|
Text
3_Abstrak_111210067_Clarisa Putri Nabilasari.pdf Download (209kB) |
|
Text
4_Halaman Pengesahan_111210067_Clarisa Putri Nabilasari.pdf Download (944kB) |
|
Text
5_Daftar Isi_111210067_Clarisa Putri Nabilasari.pdf Download (408kB) |
|
Text
6_Daftar Pustaka_111210067_Clarisa Putri Nabilasari.pdf Download (432kB) |
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan jumlah gunung api terbanyak di dunia, salah satunya adalah Gunung Merapi yang terletak di antara Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah, dengan aktivitas erupsi yang hampir selalu menimbulkan bahaya berupa awan panas, abu vulkanik, dan aliran lahar yang berpotensi merusak wilayah sekitarnya. Sungai Boyong menjadi salah satu jalur utama aliran lahar dari Gunung Merapi yang kerap mengalirkan material vulkanik hingga ke daerah pemukiman dan lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sebaran aliran lahar Gunung Merapi dengan perangkat lunak LAHARZ berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) serta menganalisis penggunaan lahan terdampak dan estimasi nilai kerugiannya di sepanjang Sungai Boyong, khususnya di wilayah Kalurahan Candibinangun dan sekitarnya, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif spasial dengan pendekatan kuantitatif, dengan data utama berupa histori volume aliran lahar, Digital Elevation Model (DEM), peta penggunaan lahan, penampang melintang sungai, serta data bangunan sabo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran aliran lahar sangat dipengaruhi oleh volume aliran yang digunakan dalam pemodelan, di mana pada skenario volume 500.000 m3 aliran lahar hanya berdampak di bagian hulu dan tengah sungai dengan luas terdampak 490.036,19 m2 serta estimasi kerugian sebesar Rp 178.098.103.684,65, sedangkan pada skenario 1.600.000 m3 aliran mampu menjangkau bagian hilir dengan luas terdampak 1.676.321,89 m2 serta estimasi kerugian sebesar Rp 972.568.143.479,65, dan pada skenario 2.500.000 m3 luasan terdampak meningkat signifikan hingga 2.408.458,08
m2 serta estimasi kerugian sebesar Rp 1.517.883.428.252,99. Jenis penggunaan lahan yang teridentifikasi terdampak meliputi sawah irigasi, pemukiman, kebun, gedung, serta badan air. Selain itu, hasil analisis penampang menunjukkan bahwa alur sungai yang lebar dan dalam lebih efektif menyalurkan lahar, sedangkan penampang sempit dan dangkal memicu limpasan. Sementara itu, bangunan sabo dam berperan penting dalam menahan dan mengendalikan material vulkanik meskipun pada volume besar limpasan tetap terjadi.
Kata kunci: Gunung Merapi, Lahar, Penggunaan Lahan, Sabo dam, Sungai Boyong.
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | CLARISA PUTRI NABILASARI (Penulis - 111210067) ; ARIF RIANTO BUDI NUGROHO (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Gunung Merapi, Lahar, Penggunaan Lahan, Sabo dam, Sungai Boyong. |
| Subjek: | T Technology > T Technology (General) T Technology > T Technology (General) > T201 Patents. Trademarks |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi |
| Depositing User: | Bayu Pambudi |
| Date Deposited: | 21 Oct 2025 08:45 |
| Last Modified: | 21 Oct 2025 08:45 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44696 |
Actions (login required)
 |
View Item |