KAJIAN PENCAMPURAN BATUGAMPING BEDA KADAR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN BAKU SEMEN PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. PABRIK TUBAN I JAWA TIMUR

PRAKOSO, KUKUH PUJI (2013) KAJIAN PENCAMPURAN BATUGAMPING BEDA KADAR UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BAHAN BAKU SEMEN PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk. PABRIK TUBAN I JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (153kB) | Preview

Abstract

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri semen, terletak di Desa
Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan persyaratan bahan baku semen yaitu kadar
CaO batugamping adalah ≥ 52% dan kadar MgO adalah ≤ 2%. Di lokasi
penambangan Tuban I terdapat batugamping kadar tinggi dengan kadar CaO ratarata 55,69%, batugamping kadar sedang dengan kadar CaO rata-rata 53,14%, dan
batugamping kadar rendah dengan kadar CaO rata-rata 51,01%.
Agar dapat memanfaatkan batugamping kadar rendah, maka perlu
dilakukan pencampuran. Rencana pencampuran dilakukan dengan dua alternatif,
alternatif I adalah mencampurkan antara batugamping kadar tinggi dengan kadar
rendah, alternatif II adalah mencampurkan antara batugamping kadar sedang
dengan kadar rendah. Penyelesaian pencampuran terhadap perbedaan kadar CaO
dilakukan dengan mengunakan rumus rata-rata kadar hasil pencampuran. Target
produksi penambangan batugamping adalah 11.960 ton/hari dan kadar CaO ratarata hasil pencampuran adalah ≥ 52%. Hasil dari pencampuran batugamping beda
kadar di kuari Tuban I adalah bertambahnya umur tambang menjadi 18,03 tahun.
Umur tambang ini menjadi lebih besar dibandingkan dengan sebelum dilakukan
pencampuran yang umur tambangnya hanya 13,31 tahun.
Teknis pencampuran pertama yang dilakukan adalah dengan membuat
jadwal produksi penambangan per hari dari masing-masing lokasi penambangan
batugamping. Alternatif I, produksi batugamping kadar tinggi sebesar
2.530 ton/hari dilakukan 3 jam pertama. Setelah 3 jam pertama digunakan untuk
produksi batugamping kadar rendah sebesar 9.430 ton/hari. Alternatif II, produksi
batugamping kadar sedang sebesar 5.558,87 ton/hari dilakukan 6,5 jam pertama.
Setelah 6,5 jam pertama digunakan untuk produksi batugamping kadar rendah
sebesar 6.401,13 ton/hari. Pencampuran selanjutnya dilakukan di gudang
penimbunan, penimbunan dilakukan dengan sistem longitudinal metode Chevron.
Alternatif pencampuran yang effisien adalah alternatif II, karena
penggunaan alat mekanis lebih efisien daripada alternatif I.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 22 Jun 2016 01:40
Last Modified: 22 Jun 2016 01:40
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4155

Actions (login required)

View Item View Item