GEOLOGI, ALTERASI, MINERALISASI, DAN KARAKTERISTIK URAT DI EXHAUST-1 2555, ECAD HAULAGE 2530, PANEL-31 2595 DAERAH TAMBANG BAWAH TANAH SKARN KUCING LIAR, KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA TENGAH

WIBOWO, TITO (2024) GEOLOGI, ALTERASI, MINERALISASI, DAN KARAKTERISTIK URAT DI EXHAUST-1 2555, ECAD HAULAGE 2530, PANEL-31 2595 DAERAH TAMBANG BAWAH TANAH SKARN KUCING LIAR, KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA TENGAH. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of Draft Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf] Text
Draft Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (26MB)
[thumbnail of Cover Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf] Text
Cover Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf

Download (81kB)
[thumbnail of Abstrak_Tito Wibowo_111200033.pdf] Text
Abstrak_Tito Wibowo_111200033.pdf

Download (71kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf] Text
Lembar Pengesahan Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Daftar Isi Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf] Text
Daftar Isi Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf

Download (122kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf] Text
Daftar Pustaka Skripsi_Tito Wibowo_111200033.pdf

Download (133kB)

Abstract

Produk mineral hasil pertambangan memiliki peran dalam kemajuan
teknologi yang berkelanjutan. Tambang bawah tanah Kucing Liar adalah tambang
masa depan yang saat ini masih dalam tahap pengembangan sehingga penelitian
detail karakteristik sangat dibutuhkan termasuk alterasi-mineralisasi dan karakteristik
urat. Daerah telitian secara administratif berada dalam wilayah izin usaha
pertambangan PT. Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika,
Provinsi Papua Tengah, tepatnya di tambang bawah tanah Kucing Liar, dengan
elevasi ketinggian 2425 m – 3070 m. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi
karakteristik urat dengan informasi yang disajikan berupa kandungan mineralogi,
panjang, tebal, densitas, orientasi, alterasi, mineralisasi, hingga aspek batuan
samping. Metode penelitian yang dilakukan yaitu observasi lapangan dengan
pemetaan geologi, core logging, dan fotogrametri, pengambilan sampel batuan
dengan cara rock chip sampling dan core drilling sampling. Sejumlah analisis
laboratorium yang digunakan dalam membantu interpretasi adalah analisis petrografi
dan analisis mineralgrafi. Stratigrafi daerah penelitian terdiri dari tujuh satuan batuan
berurutan dari tua ke muda yaitu satuan batupasir Ekmai (Kapur Akhir), satuan
batugamping pasiran Ekmai (Kapur Akhir), satuan serpih Ekmai (Kapur Akhir –
Paleosen), satuan batugamping dolomitan Waripi (Paleosen), satuan batugamping
Faumai (Paleosen – Eosen), intrusi diorit Ertsberg (Pliosen), dan satuan marmer
Faumai (Pliosen). Zonasi alterasi terbagi menjadi empat zona alterasi yang masing�masing dicirikan oleh kehadiran himpunan mineral penyusunnya. Keempat zona
tersebut berupa zona alterasi garnet + diopsit + magnetit (garnet eksoskarn), zona
alterasi magnetit + anhidrit + garnet (magnetit eksoskarn), zona alterasi kuarsa +
anhidrit + epidot (silisik), dan zona alterasi klorit + epidot + biotit + magnetit
(propilitik). Zonasi mineralisasi terbagi menjadi tiga zona mineralisasi yang masing�masing dicirikan oleh kehadiran mineral bijih penyusunnya. Ketiga zona tersebut
berupa zona mineralisasi pirit + kalkopirit, zona mineralisasi kalkopirit + pirit, dan
zona mineralisasi kalkopirit + pirit + kovelit + bornit. Karakteristik urat dibagi
menjadi tiga jenis berdasarkan mineraloginya dan masing-masing memiliki
karakteristik urat yang berbeda. Ketiga urat tersebut yaitu urat kuarsa terbentuk di
satuan batupasir Ekmai, satuan batugamping pasiran Ekmai, dan intrusi diorit
Ertsberg, memiliki arah umum relatif barat - timur dan relatif utara - selatan, memiliki
ketebalan 0,1 cm - 6 cm, serta memiliki densitas 1 - 4 urat per meter, urat anhidrit
terbentuk di satuan batupasir Ekmai dan satuan batugamping dolomitan Waripi,
memiliki arah umum relatif barat daya - timur laut, memiliki ketebalan 0,1 cm - 4 cm,
serta memiliki densitas 1 - 4 urat per meter, dan urat sulfida terbentuk di satuan
batupasir Ekmai dan satuan batugamping dolomitan Waripi, memiliki arah umum
relatif barat daya - timur laut, memiliki ketebalan 0,1 cm - 5 cm, serta memiliki
densitas 1 - 3 urat per meter.
Kata kunci: Alterasi, Geologi, Hidrotermal, Mineralisasi, Skarn, Urat

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Alterasi, Geologi, Hidrotermal, Mineralisasi, Skarn, Urat
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: A.Md.SI Indah Lestari Wulan Aji
Date Deposited: 26 Jul 2024 04:25
Last Modified: 26 Jul 2024 04:25
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/40473

Actions (login required)

View Item View Item