EVALUASI MUD WEIGHT BERDASARKAN MODEL GEOMEKANIK 1D DALAM UPAYA MENJAGA WELLBORE STABILITY PADA SUMUR “VZF-023” LAPANGAN “KHEZU”

ZUNANDAR, KHELVIN (2023) EVALUASI MUD WEIGHT BERDASARKAN MODEL GEOMEKANIK 1D DALAM UPAYA MENJAGA WELLBORE STABILITY PADA SUMUR “VZF-023” LAPANGAN “KHEZU”. Other thesis, UNSPECIFIED.

	Text 1. Skripsi Full Text_113190018_Khelvin Zunandar.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text 2. Cover_113190018_Khelvin Zunandar.pdf Download (101kB)
	Text 3. Abstrak_113190018_Khelvin Zunandar.pdf Download (155kB)
	Text 4. Lembar Pengesahan_113190018_Khelvin Zunandar.pdf Download (145kB)
	Text 5. Daftar Isi_113190018_Khelvin Zunandar.pdf Download (125kB)
	Text 6. Daftar Pustaka_113190018_Khelvin Zunandar.pdf Download (156kB)

Abstract

vi
RINGKASAN
Sumur VZF-023 berlokasi di Cekungan Jawa Timur Utara. Pada saat
mencapai interval kedalaman 502 – 648 m (Section 13 3/8”) terjadi lost circulation
dan pada interval kedalaman 998 – 1058 m (Section 9 5/8”) terjadi caving. Hal ini
disebabkan karena perencanaan densitas lumpur pada interval kedalaman tersebut
masih menggunakan dasar pressure window (trip margin sekitar 100-200 psi), dan
tidak sesuai konsep safe mud window.
Analisa safe mud window dilakukan dengan data wireline log (gamma ray
log, density log, dan sonic log), dengan menggunakan bantuan “X”Predict
Software. Komponen tekanan bawah permukaan yang akan diestimasi adalah
tekanan overburden, tekanan pori, tekanan rekah, horizontal stress dan collapse
pressure. Dalam mengestimasi tekanan pori, harus diketahui mekanisme
pembetukan overpressure pada sumur VZF-023 untuk menentukan metode
perhitungan tekanan pori. Selanjutnya hasil perhitungan tekanan pori dan tekanan
rekah divalidasi dengan data tekanan aktual di beberapa titik yang diperoleh dari
data lapangan. Setelah dilakukan analisa geomechanics, maka dapat diketahui safe
mud window, dan dapat dilakukan analisa terhadap problem pemboran yang terjadi
dengan cara menganalisa data penggunaan mud weight aktual dan data litologi
formasi. Mud weight yang optimal untuk meminimalisir well instability harus lebih
besar dari collapse pressure, tetapi tidak boleh lebih dari minimum insitu stress.
Dari hasil analisis pada sumur VZF-023, mekanisme overpressure yang
terjadi adalah loading mechanism dengan jenis tipe patahan yaitu normal faulting.
Kemudian dimasukkan data mud weight actual yang digunakan pada saat pemboran
berlangsung. Setelah dianalisis, pada interval kedalaman 502 – 648 m terjadi lost
circulation karena nilai densitas yang digunakan lebih besar dari Shmin, dan pada
kedalaman 998 – 1058 m dimana jika nilai densitas yang digunakan lebih kecil dari
shear failure gradient akan terjadi caving. Untuk mengatasi kedua problem
tersebut, maka harus dirubah densitas lumpur pemboran dengan konsep safe mud
window, yaitu perencanaan densitas lumpur yang aman untuk digunakan harus lebih
besar dari pore pressure dan shear failure gradient, tetapi tidak boleh lebih besar
dari minimum horizontal stress dan fracture pressure. Untuk mengatasi problem
caving, maka nilai mud weight harus dinaikkan dari 8,75 – 9,00 ppg menjadi 11,66
– 11,83 ppg. Lost circulation pada interval kedalaman 502 – 648 m dengan mud
weight 8,66 – 9,16 ppg disebabkan karena pemboran menembus formasi Top
Middle Pra Kujung Limestone yang dimana pada formasi limestone umumnya
banyak terdapat reef, gravel, dan juga cavern (gua – gua/rongga) sehingga terjadi
problem lost circulation. Untuk menangani problem lost circulation tersebut,
berdasarkan drilling report sumur VZF-023, maka dapat dilakukan dengan
penambahan volume lumpur dan penambahan LCM serta menginjeksi BDO
(Bentonite Diesel Oil).
Kata kunci : Mud Weight, Safe Mud Window, Well Log, Sumur VZF-023
vii
ABSTRACT
Well VZF-023 is located in the North East Java Basin. When it reaches a
depth interval of 502 – 648 m (Section 13 3/8”) lost circulation occurs and at a
depth interval of 998 – 1058 m (Section 9 5/8”) a caving occurs. This is because
the mud density planning at these depth intervals still uses the pressure window
basis (trip margin of around 100-200 psi), and does not conform to the safe mud
window concept.
Safe mud window analysis is carried out using wireline log data (gamma
ray log, density log, and sonic log), using “X” Predict Software. The subsurface
pressure components to be estimated are overburden pressure, pore pressure,
fracture pressure, horizontal stress and collapse pressure. In estimating the pore
pressure, it is necessary to know the overpressure formation mechanism in the VZF-
023 well to determine the pore pressure calculation method. Furthermore, the
calculation results of pore pressure and fracture pressure are validated with actual
pressure data at several points obtained from field data. After geomechanics
analysis, the safe mud window can be identified, and drilling problems can be
analyzed by analyzing actual mud weight usage data and formation lithology data.
The optimal mud weight to minimize well instability must be greater than the
collapse pressure, but must not be more than the minimum in situ stress.
From the results of the analysis on the VZF-023 well, the overpressure
mechanism that occurs is a loading mechanism with a type of fault, namely normal
faulting. Then enter the actual mud weight data used during the drilling in progress.
After being analyzed, at depth intervals of 502 – 648 m there is lost circulation
because the density value used is greater than Shmin, and at depths of 998 – 1058
m where if the density value used is smaller than the shear failure gradient a caving
will occur. To overcome these two problems, the density of the drilling mud must
be changed with the concept of the safe mud window, namely the planned mud
density that is safe to use must be greater than the pore pressure and shear failure
gradient, but must not be greater than the minimum horizontal stress and fracture
pressure. To overcome the caving problem, the mud weight value must be increased
from 8.75 – 9.00 ppg to 11.66 – 11.83 ppg. Lost circulation at depth intervals of
502 – 648 m with a mud weight of 8.66 – 9.16 ppg and was caused by drilling
through the Top Middle Pre Kujung Limestone formation which generally contains
reef, gravel, and limestone formations. and also caverns (caverns/cavities) so there
is a lost circulation problem. To deal with the lost circulation problem, based on
the VZF-023 well drilling report, it can be done by increasing the volume of mud
and adding LCM and injecting BDO (Bentonite Diesel Oil).
Keywords : Mud Weight, Safe Mud Window, Well Log, Well VZF-023

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Mud Weight, Safe Mud Window, Well Log, Well VZF-023
Subjects:	T Technology > T Technology (General)
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	13 Sep 2023 03:33
Last Modified:	13 Sep 2023 03:33
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/37474

Actions (login required)

View Item