WIBISONO, RISANG DANU (2020) RANCANGAN GEOMETRI LERENG PENAMBANGAN BIJIH NIKEL LATERIT PADA PIT PAPA BRAVO PT. SULAWESI CAHAYA MINERAL ROUTA, KONAWE, SULAWESI TENGGARA. Diploma thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
COVER-3.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK-1.pdf Download (291kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI-1.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA-1.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
SKRIPSI RISANG 112140035 fix.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
PT. Sulawesi Cahaya Mineral merupakan perusahaan pertambangan bijih nikel yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi rinci yang beroperasi di Desa Lalomerui, Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kegiatan penambangan rencananya akan dilakukan dengan menggunakan metode tambang terbuka dengan membentuk lereng hingga kedalaman 42 meter. Lereng penambangan akan berpotensi longsor apabila geometri lereng yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik massa tanah pada lereng tambang, sehingga diperlukan adanya perancangan geometri lereng yang aman dan stabil sesuai karakteristik massa tanah dan batuan, jenis potensi longsor dan kondisi geologi setempat. Lokasi penelitian dilakukan pada rencana pit Papa Bravo dengan penampang sayatan north-south pada lubang bor J070913/GT06/SCM yang ditargetkan hingga kedalaman 27 meter dan sayatan north-south pada lubang bor J092529/GT07/SCM yang ditargetkan hingga kedalaman 42 meter. Perhitungan pada dinding lereng penambangan yang berpotensi longsoran busur meggunakan metode Kesetimbangan Batas Bishop, Janbu, Morgenstern-Price dan Analisis Probabilitas. Permodelan dilakukan dengan pendekatan sifat fisik dan mekanik batuan hasil uji data laboratorium. Dilakukan analisis variasi kemiringan lereng dan analisis variasi kondisi muka air tanah (MAT) menurut Hoek and Bray, 1981 (kering, 8H, 4H, 2H dan jenuh), faktor seismik bernilai 0,25g dengan asumsi getaran akibat kegiatan penambangan dan beban alat mekanis diabaikan, lereng tunggal dianggap stabil jika Faktor Keamanan (FK) ≤ 1,1 dan Probabilitas Longsor (PL) 25%-50% sedangkan lereng keseluruhan dianggap stabil apabila FK ≤ 1,2 dan PL 15%-20% (sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 1827 K/30/MEM/2018). Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode kesetimbangan batas dengan program Rocscience Slide v.8.0 diperoleh rekomendasi lereng tunggal dengan tinggi 5 meter dan sudut lereng 50ᴼ, untuk lereng keseluruhan north-south pada lubang bor J070913/GT06/SCM ketinggian 27 meter dengan sudut lereng 29ᴼ dan lebar bench 5,25 meter dalam kondisi lereng agak kering (8H) sedangkan untuk lereng keseluruhan north-south pada lubang bor J092529/GT07/SCM ketinggian 42 meter dengan sudut lereng 33ᴼ dan lebar bench 3,75 meter dalam kondisi lereng agak kering (8H). Analisis menghasilkan lereng optimum dalam kondisi lereng agak kering (8H) sehingga analisis area pengaruh MAT diperlukan untuk mengontrol kestabilan akibat pengaruh MAT dengan menggunakan piezometer dan kegiatan penyaliran.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 10 Sep 2021 06:28 |
Last Modified: | 10 Sep 2021 06:28 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/26647 |
Actions (login required)
View Item |