SETYANINGSIH, KATARINA DWIWAHYU (2015) ANALISIA PROBLEM PRODUKSI AIR YANG BERLEBIHAN PADA SUMUR PD-074 LAPANGAN PANDAWA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
Preview |
Text
RINGKASAN.pdf Download (92kB) | Preview |
Abstract
Sumur PD-074 terletak di Sumatera Tengah, Lapangan Pandawa, Blok 3
dengan ketebalan zona minyak sebesar 40 ft dan panjang interval perforasi 3 ft
(5436 - 5439 ft, MD) atau (5195 - 5198 ft, TVD), pertama kali diproduksikan
pada Desember 2012 dengan laju produksi total 989 bbl/d dan laju produksi
minyak 702 bbl/d serta water cut 29%.
Seiring berjalannya waktu, produksi minyak semakin menurun dan
produksi air semakin tinggi dimana pada Oktober 2014 besar laju produksi total
aktual 1095 bbl/d dan laju produksi minyak aktual 151 bbl/d serta harga water cut
aktual sebesar 86%, hal ini menunjukkan bahwa sumur tersebut mengalami
problem produksi air yang berlebihan sehingga perlu diketahui penyebabnya.
Berdasarkan kondisi yang ada (existing condition) harga productivity index
(PI) sebesar 5.87 bpd/psi dengan tipe water drive berjenis strong water drive.
Dilihat dari rata-rata kenaikan WOC 1.33 ft/month dengan posisi WOCcurrent di
5441 ft, selisih 2 ft dari bottom interval perforation (5439 ft, MD) atau (5198 ft,
TVD), cone sudah mulai masuk ke lubang sumur pada 5.7 bulan sejak awal
produksi.
Metode K. S. Chan yang digunakan untuk mengetahui penyebab problem
produksi air yang terjadi pada sumur menunjukkan bahwa sumur tersebut
mengalami masalah bottom water drive coning. Water coning terjadi disebabkan
laju produksi yang diterapkan sejak awal, dimana laju produksi fluida 989 bbl/d,
laju produksi minyak 702 bbl/d dan water cut 29% lebih besar daripada laju
produksi kritis bebas water coning yaitu sebesar 117.78 bbl/d (Q > Qoc,w).
Solusi dari permasalahan ini adalah dengan menghitung besar interval
perforasi dan laju produksi optimum bebas water coning. Laju produksi optimum
bebas water coning yang diperoleh dari perpotongan grafik antara Qoc,w metode
Chierici dan Qpotensial metode Craft Hawkins versus interval perforasi, yaitu
sebesar 121 bbl/d dengan besar interval perforasi 1.6 ft.
Rangkaian analisis di atas diharapkan dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk sumur-sumur berikutnya guna meminimalisir terjadinya
problem produksi air yang berlebihan khususnya dalam hal ini adalah water
coning agar hasil produksi minyak bisa dihasilkan secara optimum.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 27 May 2016 06:13 |
Last Modified: | 27 May 2016 06:13 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/2628 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |