EVALUASI SUMUR INJEKSI PADA LAPANGAN PANASBUMI HULULAIS, BENGKULU PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

Bimantoro, Febiasto (2019) EVALUASI SUMUR INJEKSI PADA LAPANGAN PANASBUMI HULULAIS, BENGKULU PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of A. Halaman Judul.pdf]
Preview
Text
A. Halaman Judul.pdf

Download (181kB) | Preview
[thumbnail of B. Halaman Pengesahan.pdf]
Preview
Text
B. Halaman Pengesahan.pdf

Download (95kB) | Preview
[thumbnail of C. Daftar Isi.pdf]
Preview
Text
C. Daftar Isi.pdf

Download (68kB) | Preview
[thumbnail of F. Ringkasan.pdf]
Preview
Text
F. Ringkasan.pdf

Download (86kB) | Preview
[thumbnail of daftar pustaka.pdf] Text
daftar pustaka.pdf

Download (161kB)

Abstract

Lapangan panasbumi Hululais terletak di Bengkulu, yang dioperasikan
oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memasuki tahap pengembangan
dengan 10 cluster dan 21 sumur, terdiri dari 16 sumur produksi dan 5 sumur reinjeksi
untuk pembangkit 2x55 MW. Reservoir bertipe dominasi air dengan
temperatur antara 250°C sampai 280°C.
Menghadapi fasa produksi, PT Pertamina Geothermal Energy memerlukan
evaluasi kapasitas injeksi kelima sumur injeksi untuk memenuhi pembuangan
seluruh air brine hasil dari separator dan cooling tower. Dengan evaluasi tersebut
dapat ditentukan pengembangan berikutnya apakah memerlukan pengeboran
sumur injeksi tambahan.
Kapasitas injeksi dihitung menggunakan analisis nodal (Brown, 1984)
sehingga didapatkan kapasitas injeksi aktual total dari ke lima sumur injeksi
Lapangan Panasbumi Hululais dengan suhu air brine 170.9 oC adalah sebesar
318,4 kg/s. Sedangkan total air brine hasil dari separator adalah 746.3 kg/s. Maka
air brine hasil separator yang tidak terinjeksikan masih tersisa sebesar 427.9 kg/s.
Hasil pengamatan pada tahun 2018 lapangan panasbumi Hululais terjadi
penurunan yang cukup drastis. Setelah dikaji lebih dalam ternyata terdapat 3
sumur injeksi yang mengalami penurunan kapasitas injeksi secara drastis, yaitu
sumur HLS-1 mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sekitar 28.4 kg/s dari
produksi awal yang sebesar 52 Kg/s, sedangkan sumur HLS-2 sekitar 37.8 kg/s
dari produksi awal yang sebesar 77 kg/s, dan sumur HLS-3 sekitar 118.8 kg/s dari
produksi awal yang sebesar 148 kg/s.
Setelah dilakukan analisa, diperoleh nilai calcite scaling index sebesar
1.32 (SI>0) yang menunjukkan bahwa ada kecenderungan untuk terbentuk
scaling. Untuk menanggulangi masalah tersebut, maka pada sumur HLS-1, HLS-
2, dan HLS-3 di lakukan stimulasi dengan metode hydrofrac. Setelah pekerjaan
hydrofrac dilakukan, dapat diketahui bahwa dengan stimulasi hydrofrac
mengakibatkan peningkatan nilai permeabilitas sebesar 50%. Dengan
meningkatnya permabilitas maka nilai injectivity index pun juga meningkat.
Diperlukan rekomendasi peningkatan kapasitas injeksi untuk mengatasi
sisa air brine hasil dari separator ini, salah satunya dengan cara injeksi dingin
dengan suhu air brine 94.5 oC. Hasil rekomendasi injeksi dingin kelima sumur
injeksi pada Lapangan Panasbumi Hululais yaitu sebesar 777.5 kg/s telah
memenuhi kebutuhan kapasitas injeksi lapangan yang telah dihitung sebelumnya
sebesar 631.5 kg/s (menguap sebanyak 114,8 kg/s ke atmosfer). Dengan demikian
seluruh brine serta kondensat yang terproduksi dapat diijeksikan kembali ke
reservoir dan tidak mencemari lingkungan serta menjaga material balance.
Dengan menggunakan heat mass and balance dapat diketahui bahwa
penginjeksian brine dengan suhu 94.5 oC penurunan suhu reservoir hanya sebesar
2.6 % oleh karena itu rekomendasi injeksi dingin dapat dilakukan.
Kata kunci: sumur injeksi, kapasitas injeksi, analisis nodal, Hululais

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: sumur injeksi, kapasitas injeksi, analisis nodal, Hululais
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 22 Feb 2019 02:03
Last Modified: 15 Feb 2024 06:53
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/18465

Actions (login required)

View Item View Item