KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA PT. MASLAPITA, PETANGKEP TUTUI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

MAULIZAR, HARITS (2019) KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA PT. MASLAPITA, PETANGKEP TUTUI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH. Other thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
cover.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
halaman pengesahan.pdf

Download (122kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ringkasan.pdf

Download (12kB) | Preview
[img]
Preview
Text
daftar isi.pdf

Download (32kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN PT. Maslapita merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, berlokasi di Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Perusahaan menetapkan rencana pengupasan overburden yang berada pada blok 5 dan blok 7 penambangan untuk dapat selesai dilakukan pengupasan selama bulan Juli dengan total volume pada blok 5 sebesar 85.050 BCM dan pada blok 7 sebesar 113.400 BCM dimana perusahaan menerapkan 20 jam kerja perhari dengan sistem kerja 2 shift kerja selama 7 hari kerja dalam seminggu. Produksi yang dihasilkan dari 1 alat muat dan 4 alat angkut saat ini pada blok 5 sebesar 73.824 BCM dimana produksi perjam sebesar 123,04 BCM/jam dari alat muat dan sebesar 121,84 BCM/jam dari alat angkut dengan efisiensi kerja alat muat 38,45% dan alat angkut 76,91%. Sementara produksi yang dihasilkan dari 1 alat muat dan 4 alat angkut saat ini pada blok 7 sebesar 83.460 BCM dimana produksi perjam sebesar 139,10 BCM/jam dari alat muat dan sebesar 134,66 BCM/jam dari alat angkut dengan efisiensi kerja alat muat 50,71% dan alat angkut 76,74%. Produksi overburden saat ini belum dapat memenuhi target produksi yang diinginkan oleh perusahaan dimana dengan produksi saat ini blok 5 dapat diselesaikan selama 35 hari kerja dan blok 7 dapat diselesaikan selama 40 hari kerja. Faktor-faktor penyebab belum tercapainya target produksi adalah rendahnya efisiensi kerja alat muat serta kurangnya jumlah unit alat angkut yang beroperasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target produksi, yaitu meningkatkan waktu kerja efektif dengan menekan waktu hambatan yang dapat dihindari, menggunakan waktu modus yang berada dibawah waktu rata-rata. Dari upaya tersebut dihasilkan peningkatan produksi pengupasan overburden sebesar 78.990 BCM pada blok 5 dan sebesar 86.352 BCM pada blok 7 sehingga target produksi pada masing-masing blok penambangan belum memenuhi. Untuk itu perlu dilakukan penambahan 2 alat angkut pada masing-masing blok penambangan sehingga produksi yang dihasilkan pada blok 5 menjadi sebesar 117.042 BCM dengan efisiensi kerja alat muat sebesar 60,96% dan alat angkut sebesar 81,36% dan pada blok 7 menjadi sebesar 128.922 BCM dengan efisiensi kerja alat muat sebesar 78,34% dan alat angkut 80,69% dimana target produksi pengupasan overburden pada blok 5 dapat selesai diselesaikan dalam 21 hari kerja dan target produksi penguupasan overburden pada blok 7 dapat diselesaikan dalam 26 hari kerja.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 16 Jan 2019 03:48
Last Modified: 16 Jan 2019 03:48
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/17962

Actions (login required)

View Item View Item