PEMARJINALAN PEREMPUAN DALAM FILM “TAKEN” (Analisis Wacana Kritis “Sara Mills”)

ESTEVAN, MARION (2017) PEMARJINALAN PEREMPUAN DALAM FILM “TAKEN” (Analisis Wacana Kritis “Sara Mills”). Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Cover skripsi fix 28 juli.pdf

Download (21kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Isi _Autosaved_.pdf

Download (18kB) | Preview
[img]
Preview
Text
pengesahan.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ringkasan fisip.pdf

Download (37kB) | Preview

Abstract

Konteks penelitian ini untuk mengangkat nilai-nilai kriminal pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap perempuan. Sehingga apakah perempuan cenderung dirugikan dengan tidak menempatkan perempuan untuk menafsirkan kejadian. Titik perhatian dari perempuan cenderung ditampilkan dalam teks sebagai pihak yang lemah, lebih dimarjinalkan dibandingkan dengan pihak laki-laki (Eriyanto, 2011:198). Masalah yang di perhatikan disinia adalah bagaimana Posisi subjek-objek di film TAKEN dalam merepresentasi pemarjinalan wanita dan bagaimana Posisi penulis-pembaca di film TAKEN dalam merepresentasi pemarjinalan wanita Penelitian ini menggunakan AWK (Analisis Wacana Kritis, alasan peneliti Marion Estevan mengajukan penelitian mengenai “Permajinalan Perempuan dalam Film Taken” Analisis Wacana Kritis yang mengacu pada teori Sara Mills. Metode penelitian yang digunakan oleh Peneliti adalah metode analisis wacana Sara Mills. Karena menggunakan analisis wacana Sara Mills ini dapat mengetahui bagaimana tindak pemarjinalan perempuan di dalam film TAKEN Hasil penelitian sendiri mendapati beberapa scene yang menggambarkan bagaimana wanita di perlakukan sebagai kaum yang lemah sampai termarjinalkan. Peneliti dan narasumber mengamati scene sampai teks yang ditampilkan dan didukung oleh narasumber yang memahami juga bergelut di bidang sinematografi lalu dicocokan dengan teori para ahli. Peneliti memaparkan hasil dari narasumber, mengatakan ada bagian-bagian yang di tangkap sebagai tindakan memarjinalakan. Dan di dalam film wanita selalu di jadikan objek yang lemah dan tak berdaya. Bukan hanya di kehidupan nyata-pun sudah tercatat 295.150 kasus kekerasan terhadap perempuan dan analisis wacana kritis (AWK) didefinikan sebagai upaya untuk menjelaskan suatu teks pada fenemona sosial untuk mengetahui kepentingan yang termuat didalamnya. Penontonlah yang memberikan makna dan penafsiran. Penonton mempunyai kekuasaan absolut untuk memaknai film yang baru saja ditontonnya bahkan tidak harus sama dengan maksud sang sutradara Semakin cerdas penonton itu penafsirkan, semakin cerdas pula film itu memberikan maknanya. Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Film, Marjinal, Taken, Wanita

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 28 Sep 2017 08:24
Last Modified: 28 Sep 2017 08:24
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/13026

Actions (login required)

View Item View Item