DAMPAK KEANGGOTAAN ESTONIA SETELAH BERGABUNG KE DALAM ZONA EURO

ROSALIA BR M, RINDY (2013) DAMPAK KEANGGOTAAN ESTONIA SETELAH BERGABUNG KE DALAM ZONA EURO. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
RINDY ROSALIA BR MUNTHE-151070108-ABSTRAK.pdf

Download (7kB) | Preview

Abstract

Rindy Rosalia br Munthe, Dampak Keanggotaan Estonia Setelah Bergabung ke Dalam Zona Euro, Estonia beralih dari mata uang Kroon ke mata uang Euro bertujuan untuk meningkatkan perekonomian negaranya. Setelah Estonia merdeka dari negara Uni Soviet, Estonia berusaha pulih dari keterpurukan ekonomi. Estonia mencoba bergabung ke dalam Eropa melalui keanggotaannya di Uni Eropa. Uni Eropa merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara Eropa dan Uni Eropa membentuk mata uang tunggal Eropa yang disebut Euro. Setelah bergabung dengan Uni Eropa, Estonia berkeinginan untuk menggunakan mata uang tunggal Eropa. Estonia saat ini merupakan negara pengguna Euro termiskin, yang masih harus berjuang keras mengurangi tingkat pengangguran dan melepaskan diri dari masalah ekonomi. Estonia berusaha untuk memenuhi target ekonomi utama yang ditetapkan oleh Uni Eropa sebagai rintangan untuk bergabung dengan Euro dengan mengendalikan inflasi, utang publik dan stabilitas mata uang. Peralihan dari Kroon ke Euro ini sangat menarik, karena meskipun saat ini kesulitan melanda zona Euro, tetapi Estonia tetap memberikan kepercayaan terhadap Euro. Uni Eropa juga telah melihat pemerintah Estonia sudah memastikan bahwa utang publiknya tetap yang terendah dari semua negara anggota Uni Eropa. Bergabungnya Estonia dalam zona Euro menimbulkan kontroversi, tetapi pemerintah Estonia tetap mempertahankan keinginan untuk bergabung dalam zona Euro. Dengan mengadopsi mata uang Euro, Estonia bergabung dengan penyatuan ekonomi dan moneter Eropa yang stabil, Estonia juga memiliki mata uang internasional yang kuat. Euro membantu stabilitas ekonomi Estonia dengan tingkat inflasi yang rendah dan suku bunga rendah dalam jangka waktu yang panjang. Mata uang tunggal akan membawa harga yang stabil bagi warga dan kesempatan lebih untuk melakukan bisnis. Adanya peluang besar dalam perdagangan global dan mampu menarik investasi asing. Sejak diluncurkan mata uang Euro, diperkirakan bahwa Euro telah meningkatkan perdagangan di zona Euro sekitar 4-10%. Bagi Estonia ini merupakan suatu keuntungan karena keterbukaan ekonomi dan sekitar 35% ekspor Estonia untuk anggota zona Euro. Transisi dari Kroon ke Euro meningkatkan kepercayaan bisnis, kepercayaan investor, kepercayaan rakyat Eropa terlebih lagi kepercayaan rakyat Estonia sendiri terhadap pemerintah dan negaranya. Euro mampu mendukung stabilitas ekonomi Estonia, memfasilitasi hubungan perdagangan dengan negara-negara anggota Uni Eropa dan membangun Estonia sebagai salah satu negara yang perekonomiannya sangat berpengaruh di dunia. Keputusan Estonia bergabung dengan zona Euro itu merupakan keputusan yang tepat karena Euro akan sangat bermanfaat bagi Estonia. Meskipun Estonia mengalami inflasi dan tingkat pengangguran yang tinggi pada tahun 2009 yang diakibatkan oleh krisis ekonomi tetapi setelah Estonia bergabung dalam zona Euro, Estonia bangkit dan menjadi menarik bagi investor asing, mencipatakan lapangan pekerjaan baru dan tumbuhnya volume ekspor. Eropa sudah pasti akan mendukung perdagangan Estonia karena menggunakan mata uang yang sama dan memudahkan transaksi perdagangan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 29 Nov 2016 01:01
Last Modified: 29 Nov 2016 01:01
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9487

Actions (login required)

View Item View Item