Widayanti, Mia (2012) PENGARUH INVESTASI CINA DI BRAZIL DALAM SEKTOR PERMINYAKAN TERHADAP PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN BRAZIL. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.
|
Text
RESUME SKRIPSI.pdf Download (238kB) | Preview |
Abstract
Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan suatu yang diharapkan oleh suatu negara untuk mempercepat pembangunan perekonomian di negara mereka. Tak dapat dipungkiri bahwa untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi tersebut diperlukan investasi yang sangatlah besar untuk pembiayaan pembangunannya. Pembiayaan pembangunan bagi negara berkembang yang mempunyai tabungan dalam negeri yang kurang tidaklah dapat diharapkan untuk membiayai investasi yang cukup besar tersebut. Oleh sebab itu sumber pembiayaan dari luar negeri diharapkan dapat membantu negara berkembang tersebut untuk membiayai investasi negaranya. Sumber pembiayaan yang tidak memberatkan neraca pembayaran adalah penanaman modal asing langsung. Mulai dari tahun 1990-an, pemerintah Cina menerapkan yang disebut dengan strategi “go global”, mendorong perusahaan untuk melakukan lebih investasi asing langsung di negara maju dan berkembang untuk mendapatkan akses ke sumber daya yang dibutuhkan, merangsang ekspor barang, dan mengembangkan bisnis multinasional dan merek Cina. Amerika Latin adalah salah satu tempat menarik untuk investasi Cina. Pada akhir tahun 2007, saham investasi langsung Cina di Amerika Latin dan Karibia telah mencapai 25 miliar dolar AS, akuntasi untuk 21 persen dari total 118 miliar dolar AS.1 Perjanjian tentang jual-beli, eksplorasi dan eksploitasi minyak telah ditandatangani Cina dengan banyak negara. Ketergantungan terhadap minyak telah menyebabkan Cina menaruh perhatian pada negara-negara penghasil minyak seperti Kazakhstan, Rusia, Venezuela, Sudan, Afrika Barat, Iran, Arab Saudi, dan Kanada. Saat ini, hampir 60 persen dari kebutuhan minyak Cina diperoleh dari Timur Tengah. Aliran dan stok FDI secara signifikan meningkat sejak 15 tahun lalu, membuat Brazil menjadi tuan rumah paling menarik bagi investasi asing di Amerika Latin dan kedua setelah Cina diantara negara berkembang. Faktor utama dalam menarik FDI adalah besarnya pasar, sumber alam yang melimpah dan keterbukaan terhadap FDI. Peran perusahaan asing cukup menonjol dalam banyak aktivitas ekonomi, mulai sektor primer (pertambangan, minyak, biofuel) sampai industri pengolahan (otomotif, logam, bahan kimia, makanan, dan sebagainya) dan layanan jasa (telekomunikasi, perdagangan eceran, perbankan, dan sebagainya). Permintaan Cina akan energi telah mendorong untuk merangkul Brazil sebagai mitra besar minyak, memicu ekspansi dramatis perusahaan Cina di negara Amerika Selatan. Hubungan Brazil-Cina dimanfaatkan Presiden Lula untuk membuka prospek pasar baru di Asia melaui Petrobras. Cina menawarkan prospek pengembangan utama untuk bisnis Brazil. Pada tahun 2004, ketika kantor Petrobras diresmikan di Cina, kontrak perjanjian kerjasama ditandatangani oleh perusahaan minyak nasional Sinopec dan Petrobras untuk berkerja sama dalam penjualan minyak bumi, eksplorasi, produksi, penyulingan, pipa, jasa teknik dan teknologi, dan aspek lainnya. Pada tahun 2009, Cina menjadi pasar ekspor terbesar Brazil. Cina telah menjadi investor utama minyak Brazil dalam tiga tahun terakhir, melalui China
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JC Political theory |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Erny Azyanti |
Date Deposited: | 23 Nov 2016 03:26 |
Last Modified: | 23 Nov 2016 03:26 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9224 |
Actions (login required)
View Item |