LAZAR, BERNARDUS KONRADUS JAGA (2013) ANALISIS SEMIOTIKA KRITIK SOSIAL TENTANG PROSES PEMILIHAN KEPALA DAERAH DALAM FILM „KENTUT‟. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
Abstrak.pdf Download (94kB) | Preview |
Abstract
Permasalahan dalam bidang politik khususnya dalam pemilihan presiden, gubernur, sampai ke tingkat daerah yaitu pemilihan bupati dan wakilnya adalah sesuatu yang selalu terjadi di negeri ini. Film “Kentut” berupaya untuk mengkritik proses pemilihan kepala daerah yang merupakan salah satu peristiwa dan juga proses politik di negara ini. Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah dalam penelitian ini adalah teori semiotika milik Ferdinand De Saussure serta teori Kekuasaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tanda-tanda yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesan yaitu makna kritik sosial tentang pemilihan kepala daerah dan mengungkap ideologi di balik pembuatan film ini. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif yang berawal dari data dan berakhir pada kesimpulan. Penulis menggunakan 5 formula untuk menguji validitas data dalam penelitian ini yaitu siapa komunikator, motivasi komunikator, konteks fisik dan sosial, intertekstualitas, dan penjelajahan ilmiah penulis. Pada penelitian ini,penulis menemukan makna kritik sosial tentang proses pemilihan kepala daerah dalam film ini. Makna dari pesan yang ditampilkan dalam film ini menunjukan kepada kita tentang proses pemilihan yang dilakukan menggunakan cara-cara yang “kotor” yang melanggar hukum, aturan dan nilai-nilai moral serta agama yang ada di negara ini. Politik uang yang sering terjadi dalam proses pemilihan kepala daerah yang digambarkan dalam film ini sudah menjelma ke dalam berbagai bentuk. Birokrasi pun menjadi celah untuk memperoleh kekuasaan dengan melakukan berbagai kecurangan. Selain itu, mental masyarakat yang lemah sebagai akibat dari rendahnya tingkat ekonomi sangat pun mudah dimanfaatkan oleh para pencari kekuasaan. Film ini berusaha menunjukan kepada kita tentang hubungan antara satu pihak dengan pihak yang lain. Penyebab kekacauan yang melanda negeri ini bukan hanya terletak pada suatu pihak saja, melainkan telah merasuk ke berbagai pihak yang telibat dalam proses politik kekuasaan ini yaitu para pencari kekuasaan, masyarakat serta pemerintah dan para aparatnya. Aria Kusumadewa selaku komunikator dalam film ini berusaha untuk mengkritik pemerintah dan juga masyarakat di negara ini yang mempunyai hubungan yang erat dalam menyebabkan semua ketimpangan atau kekacauan ini. Ideologi yang disampaikan sutradara dalam film ini adalah posisi pemimpin di negara ini layaknya sebuah barang dagangan dan politik adalah sebuag pasar yang sangat menguntungkan bagi mereka yang mempunyai modal dan berbagai kepentingan di dalamnya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences |
Depositing User: | Eko Yuli |
Date Deposited: | 22 Nov 2016 04:38 |
Last Modified: | 22 Nov 2016 04:38 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/9159 |
Actions (login required)
View Item |