PENINGKATAN INVESTASI ASING LANGSUNG RUSIA DI INDONESIA 2004-2011

Kuncoro, Galih Cahyo (2013) PENINGKATAN INVESTASI ASING LANGSUNG RUSIA DI INDONESIA 2004-2011. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
Abstrak.pdf

Download (87kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pendukung investasi asing langsung Rusia di Indonesia adalah: Faktor ekonomi yang meliputi semua input yang ada di masyarakat antara lain, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja dan modal (dana), teknologi dan tersedianya sumber daya alam. Berkaitan dengan investasi langsung Rusia ke Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong pihak Rusia untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di bidang perdagangan. Wujud peningkatan kerja sama Rusia dengan Indonesia di bidang perdagangan, ekonomi dan investasi salah satunya adalah dengan diadakannya Forum Peningkatan Minat Investasi atau Russia-Indonesia Business Forum. Tingkat investasi Rusia di Indonesia saat ini telah melampaui angka satu milyar dolar.Bagi Rusia, Indonesia sebagai negara berkembang, merupakan pasar besar dan berkembang yang seluruh kapasitasnya dapat dimanfaatkan termasuk tenaga kerjanya. Hal ini karena dunia internasional sudah mengakui murahnya ongkos tenaga kerja Indonesia dibanding negara-negara lain di Asia. Bagi Rusia, permasalahan kondisi infrastruktur Indonesia yang kurang baik tersebut justru menjadi peluang tersendiri bagi Rusia untuk melakukan investasi. Rusia direncanakan akan menanamkan US$ 5 miliar atau sekitar Rp 45 triliun untuk infrastruktur di Indonesia. Ketertarikan Rusia kepada Indonesia juga didorong oleh SDA yang dimiliki oleh Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui rencana investasi pembangunan pabrik pengolahan tambang mineral (smelter) di Indonesia senilai sedikitnya US$5 miliar. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan sebanyak empat investor asal Rusia telah menyatakan keseriusan menanamkan modal di bidang pengolahan mineral (smelter). Faktor non-ekonomi juga memotivasi masuknya modal asing adalah keseluruhan kondisi politik, hukum dan sosial budaya yang melekat pada suatu negara. Kestabilan kondisi sosial di Indonesia juga menjadi pertimbangan investasi Rusia di Indonesia. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin investasi Rusia di Indonesia dari segala konflik yang terjadi, maka ditandatanganilah perjanjian antara pemerintah RI dan pemerintah Rusia dalam Promosi dan Perlindungan Investasi . Berkaitan dengan investasi Rusia di Indonesia, di bidang pertambangan nikel akan ada investasi yang besar. Anak perusahaan Solway Group dari Rusia ingin menempatkan US$ 3 miliar untuk pertambangan timah di Maba, Halmahera. Studi kelayakannya kini sedang dilaksanakan. Menurut partner konsultingnya di Indonesia, kapasitas tambang tersebut akan mencapai 50.000 ton per tahun yang nantinya akan meningkat sampai 80.000 ton. Investasi ini tentunya membutuhkan kepastian hukum. Mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Vladimir Plotnikov mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mampu memantapkan stabilitas politik negeri Indonesia ke arah yang lebih positif. Dia juga melihat, peluang bangsa Indonesia menggapai pertumbuhan ekonomi nasional semakin besar. Lebih lanjut Vladimir Plotnikov mengatakan bahwa Ekonomi Indonesia pernah melaju pesat pada tahun 80-an. Indonesia sempat masuk kelompok Asian Tigers yang perkembangan ekonominya setiap tahun mencatat 7-8 persen. Peluang seperti itu sekarang ada dan pemerintah Rusia tak akan menyia-nyiakan peluang ini.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 15 Nov 2016 01:24
Last Modified: 15 Nov 2016 01:24
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8749

Actions (login required)

View Item View Item