RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA AREA PETEA BLOK D2 PT. VALE INDONESIA TBK LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN

LINDA MANGGAU, LEDY (2016) RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA AREA PETEA BLOK D2 PT. VALE INDONESIA TBK LUWU TIMUR, SULAWESI SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRACT.pdf]
Preview
Text
ABSTRACT.pdf

Download (80kB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (87kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (107kB) | Preview
[thumbnail of HALAMAN PENGESAHAN.pdf]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (480kB) | Preview

Abstract

PT. Vale Indonesia Tbk terletak di Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur,
Provinsi Sulawesi Selatan. Salah satu daerah yang akan ditambang adalah Petea Blok
D2. Sistem penambangan yang diterapkan untuk mengambil Nikel adalah sistem
tambang terbuka dengan metode Open Cast.
Sistem penambangan dengan tambang terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca
setempat, terutama curah hujan. Pada saat kondisi cuaca ekstrim berupa adanya curah
hujan yang tinggi maka air hujan yang jatuh dapat menggenang di area penambangan
dan mengalir ke jalan tambang serta ke daerah sekitar tambang yang letaknya lebih
rendah. Oleh karena itu perlu dibuat rancangan sistem penyaliran tambang yang
memadai dan disesuaikan dengan metode penambangannya, agar operasi
penambangan dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan analisis data curah hujan
tahun 1977 – 2015, diperoleh curah hujan rencana 110,026 mm/hari, intensitas curah
hujan 38,23 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar
86,83 %. Luas daerah tangkapan hujan pada lokasi penelitian dibagi menjadi 2 daerah
tangkapan hujan (DTH), sebagai berikut : DTH I = 1,01 Km
2
, dan DTH II = 0,75
Km
2.
Debit air limpasan pada setiap daerah tangkapan hujan sebagai berikut: DTH I =
9,67 m
3
/detik, dan DTH II = 4,78 m
/detik


3
Diperlukan saluran terbuka untuk mengalirkan air hujan yang masuk ke area
penambangan dan mengalirkan air limpasan menuju kolam pengendapan. Terdapat 3
saluran terbuka dengan dimensi masing- masing :
Saluran terbuka 1 : b = 4,3 m; B = 2,2 m; d = 2,3 m; h = 1,9 m; a = 2,6 m
Saluran terbuka 2 : b = 3,3 m; B = 1,7 m; d = 1,8 m; h = 1,5 m; a = 2 m
Saluran terbuka 3 : b = 5 m; B = 2,5 m; d = 2,6 m; h = 2,2 m; a = 3 m
Air dari saluran terbuka sebelum dialirkan ke sungai dijernihkan terlebih
dahulu pada kolam pengendapan. Kolam pengendapan dirancang terdiri dari 3
kompartmen dengan luas masing- masing 5000 m
2
dengan volume kolam
pengendapan 58200 m
3
. Pembersihan (pengerukan) endapan pada kolam
pengendapan harus dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 11 Nov 2016 03:21
Last Modified: 12 Feb 2019 05:58
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8705

Actions (login required)

View Item View Item