PENOLAKAN PEMERINTAH ARAB SAUDI TERHADAP PENGEMBANGAN NUKLIR IRAN

DEWATA Y., MIKAEL (2013) PENOLAKAN PEMERINTAH ARAB SAUDI TERHADAP PENGEMBANGAN NUKLIR IRAN. Other thesis, UPN "Veteran" yogyakarta.

[thumbnail of ringkasan.pdf]
Preview
Text
ringkasan.pdf

Download (7kB) | Preview

Abstract

Hubungan bilateral antara Arab Saudi dan Iran selalu mengalami
pasang surut didalam berbagai bidang. Arab Saudi berasumsi bahwa Iran
adalah pesaing utamanya dalam memperebutkan pengaruh di kawasan Timur
Tengah. Arab Saudi selalu berusaha mengungguli Iran dalam berbagai bidang
seperti ekonomi, teknologi, dan pengaruh di kawasan Timur Tengah bahkan
dunia internasional.
Amerika Serikat meminta Arab Saudi memberikan izin untuk
membangun pangkalan militer di Arab Saudi pada tahun 2006. Raja
Abdullah menolak permintaan Amerika tersebut dan mengemukakan alasan
bahwa Arab Saudi memeiliki cara sendiri menghadapi permasalahan nuklir
Iran. Amerika Serikat menerima alasan yang dikemukakan oleh Arab Saudi
tersebut. Arab Saudi menghadapi permasalahan baru dalam politik luar negri
terkait program nuklir Iran.
Raja Abdullah sangat dilematis dalam mengambil kebijakannya terkait
persoalan ini. Arab Saudi yang memiliki hubungan yang dekkat dengan
Amerika Serikat dan Iran yang merupakan negara yang dekat secara
geografis.
Raja Abdullah mengkhawatirkan bahwa persoalan nuklir Iran akan
memberikan dampak negatif terhadap negaranya terutama dalam keamanan
nasionalnya. Iran yang tetap bersikeras untuk melanjutkan program nuklir
untuk tujuan damai membuat raja Abdullah semakin khawatir. Raja Abdullah
mengambil kebijakan untuk bersikap netral terhadap permasalahan nuklir Iran.
Menurut pilihan rasional, Arab Saudi lebih aman jika bersikap netral
terhadap permasalahan ini. Arab Saudi bersikap netral karena memiliki
kepentingan untuk menjalin hubungan baik dengan Iran terkait keamanan
nasionalnya.
Hubungan baik yang terjalin antara Arab Saudi dengan Iran
bukanlah merupakan salah satu bentuk dukungan Arab Saudi terhadap program
nuklir Iran. Raja Abdullah hanya mengambil kebijakan terbaik untuk
negaranya terkait permasalahan nuklir Iran. Arab Saudi tidak ingin
permasalahan ini akan berdampak negatif terhadap negaranya terutama dalam
hal keamanan nasional.
Kebijakan Arab Saudi untuk bersikap netral terhadap permasalahan
nuklir Iran ini dapat dikatakan bahwa Arab Saudi mengikuti arus pergolakan
politik intrnasional selama kepentingan nasionalnya tetpa terjaga. Arab Saudi
tidak mau mengambil resiko yang besar jika mendukung atau program
nuklir Iran atau bersikap frontal terhadap nuklir Iran.
Hubungan Arab Saudi dan Iran saat ini telah mengalami perubahan
yang signifikan daripada sebelumnya. Kebocoran dokumen Wikileaks pada tahun
2010, yang menyatakan bahwa Raja Abdullah mendesak Amerika Serikat
untuk menyerang Teheran tidak memberikan efek negatif terhadap hubungan
bilateral mereka. Bantahan Raja Abdullah terhadap isi dokumen tersebut dan
pernyataan Ahmadinejad bahwa dokumen tersebut hanya propaganda untuk
merusak hubungan negara muslim menjadikan dokumen Wikileaks tersebut
menjadi tidak berarti terhadap hubungan bilateral mereka saat ini.

Item Type: Thesis (Other)
Subjek: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: x. Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 31 Oct 2016 05:42
Last Modified: 31 Oct 2016 05:42
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/8182

Actions (login required)

View Item View Item