KURNIA HADY, AULIA (2016) GEOLOGI DAN HUBUNGAN STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP ALTERASI DAN MINERALISASI, DAERAH TEGALOMBO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TEGALOMBO, KABUPATEN PACITAN, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (258kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (310kB) | Preview |
|
|
Text
judul aja.pdf Download (30kB) | Preview |
|
|
Text
pengesahan.pdf Download (58kB) | Preview |
Abstract
Daerah Tegalombo dan sekitarnya secara administrasi teletak ±35 km di timur laut Kota Pacitan, yang termasuk dalam Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis daerah telitian berada diantara 111 0 18’ 11,44” Bujur Timur dan 8 5’ 0,11” Lintang Selatan, atau zona UTM 49 S; N 531000 mE – 537000 mE dan N 910500 mE –9110000 mE, luas daerah telitian ± 35 Km 2 dengan skala peta 1:12.500. Geomorfologi pada daerah penelitian terdapat tiga satuan asal, yaitu struktural, denudasi, dan vulkanik, yang didalamnya terdapat empat satuan geomorfik pada daerah penelitian, yaitu : Perbukitan Piroklastik (V1), Perbukitan Vulkanik (V2), Perbukitan Intrusi (V3), Lembah Sesar (S1). Berikut adalah tabel pembagian satuan geomorfik disertai dengan aspek – aspek geomorfologi. Statigrafi pada daerah penelitian dikelompokan menjadi 7 (tujuh) satuan batuan berdasarkan vulkanostratigrafi tidak resmi dengan urutan umur tua sampai muda yaitu Satuan Breksi Arjosari, Satuan Tuff Arjosari, Satuan Lava-andesit Mandalika, Satuan Breksi Mandalika, Satuan Lava-basal Watupatuk, Intrusi Dasit, dan Intrusi Andesit. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran di lapangan kemudian di analisa streografis dengan berbasis klasifikasi Rickard (1972) maka didapat struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian yaitu, kekar gerus, kekar tarik, sesar mendatar dan sesar turun. Alterasi hidrotermal yang berkembang pada daerah penelitian dibagi menjadi 3 (tiga) zona yaitu : zona filik, zona argilik, dan zona profilitik. Zona profilitik dibagi menjadi 3 kelompok yaitu sub-zona profilitik pola pervasif, sub-zona profilitik pola selektif perpasif, dan sub-zona profilitik pola non-pervasif. Mineralisasi pada daerah penelitian terjadi dalam dua fase mineralisasi, yaitu : fase hipogen, berupa hadirnya kumpulan mineral bijih berupa pirit, kalkopirit, galena, sphalerit, hematit, dan magnetik. Kehadiran mineral supergen berupa kovelit, malakit, dan azurit. Tipe endapan epitermal pada daerah penelitian adalah epitermal sulfidasi rendah (epitermal low sulfidation). Proses pembentukan alterasi dan mineralisasi pada daerah penelitian terbagi 2 proses yaitu: proses pembentukan alterasi dan mineralisasi sebelum terbentuknya struktur geologi yang dijumpai pada daerah penelitian, dan proses terbentuknya alterasi dan mineralisasi setelah terbentuknya struktur geologi pada daerah penelitian. 0
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 30 Sep 2016 03:56 |
Last Modified: | 30 Sep 2016 03:56 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/7053 |
Actions (login required)
View Item |