UPAYA ASEAN DALAM MENANGANI PERDAGANGAN NARKOTIKA DI ASIA TENGGARA DALAM RANGKA MENCAPAI ASEAN DRUGS-FREE 2015

SABATUDUNG, ARNOLDUS U. (2015) UPAYA ASEAN DALAM MENANGANI PERDAGANGAN NARKOTIKA DI ASIA TENGGARA DALAM RANGKA MENCAPAI ASEAN DRUGS-FREE 2015. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (48kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Maraknya arus globalisasi serta merebaknya dampak sosial dari krisis ekonomi dan moneter di kawasan Asia Tenggara, telah menyebabkan makin meningkatnya aksi-aksi kejahatan yang melintasi batas Negara atau transnasional crime. Salah satu bentuk dan aksi kejahatan lintas batas Negara ini ialah masalah perdagangan gelap narkotika atau drugs-trafficking. Hal tersebut tentunya akan dapat menjadi ancaman keamanan terhadap negara-negara di kawasan Asia Tenggara bahkan dapat menjadi suatu ancaman pula terhadap keamanan dan stabilitas ASEAN secara keseluruhan, baik untuk saat sekarang maupun pada masa yang akan datang. Mengingat bahwa sasaran dari pada aksi kejahatan transnasional seperti ini adalah Negara dan individu. Hal tersebutlah yang mendorong penulis untuk melakukan analisa tentang bagaimana upaya ASEAN dalam menangani perdagangan narkotika di Asia Tenggara dalam rangka mencapai visi ASEAN drugs-free 2015 untuk menciptakan kawasan ASEAN yang bebas dari narkotika. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana upaya organisasi regional ASEAN dalam mencapai ASEAN drugs-free 2015 melalui badan-badan dalam ASEAN yang khusus menangani persoalan narkotika serta melalui upaya kerjasama ASEAN dengan Negara mitra wicara dan organisasi internasional lainnya dalam mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang bebas narkotika pada tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan hasil dari upaya-upaya ASEAN dalam menangani persoalan narkotika adalah dengan melakukan kerjasama dan upaya bersama antaran egara-negara ASEAN dalam mengupayakan kawasan ASEAN yang bebas narkotika dengan melihat perkembangan dan strategi yang dilakukan ASEAN melaui forum Asean Senior Official on Drugs Matters (ASOD) dan kerjasama dengan Negara Mitra Wicara seperti China, Jepang dan Korea Selatan serta kerjasama dengan organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa Melalui United Nation Office on Drugs Crime. Adapun kendala-kendala yang dialami oleh ASEAN dalam mengupayakan kawasan ASEAN yang bebas narkotika ialahupaya-upaya regional yang seringkali terhambat oleh legislasi nasional. Untuk itu dibutuhkan peran kerjasama parlemen negara-negara anggota ASEAN untuk mengupayakan harmonisasi legislasi yang berkaitan dengan peredaran narkotika. Pendekatan dalam melakukan penelitian ini yaitu, penulis menggunakan dua konsep, yang pertama adalah konsep keamanan, dimana bahwa masalah keamanan ini cenderung bersifat dinamis dan multidimensial dan yang kedua adalah konsep kerjasama regional, bahwa ASEAN merupakan organisasi regional yang terbentuk karena adanya kedekatan geografis antara negaranegara yang berada dalam satu kawasan. Kata Kunci: ASEAN Drugs-Free 2015, ASEAN Senior Official on Drugs Matters, Transnational Crime. ABSTRACT The rise of globalization along with the rise of the social impact of the economic and monetary crisis in Southeast Asia, has led to the increasing acts of crime that crosses the border or transnational crime. One form of cross-border crime and this country is the problem of the illicit trade in narcotics or drugstrafficking. It certainly will be able to be a security threat to countries in the region can even be a threat also to the security and stability of ASEAN as a whole, both for the present and the future. Given that the target rather than the action of transnational crime such as this is the state and the individual. This is exactly what prompted the authors to analyze how ASEAN's efforts in dealing with drug trafficking in South-East Asia in order to achieve a drugs-free ASEAN Vision 2015 to create the ASEAN region that is free from drugs. The purpose of this research is how the efforts of the regional organization in achieving the ASEAN drugs-free in 2015 through bodies in ASEAN specifically addressing the issue of narcotics as well as through the efforts of ASEAN cooperation with state dialogue partners and other international organizations in realizing the Southeast Asian region that is free of narcotics on 2015. Based on research that has been done, the authors found the results of the efforts of ASEAN in addressing drug problems is through cooperation and joint efforts among ASEAN countries in the region seeking drug-free ASEAN by looking at developments and strategies undertaken through the ASEAN forum ASEAN Senior Officials on Drug Matters (ASOD) and cooperation with Dialogue Partners countries such as China, Japan and South Korea as well as cooperation with international organizations of the United Nations through the United Nations Office on Drugs Crime. The constraints faced by ASEAN in seeking drug-free ASEAN region is regional efforts are often hampered by national legislation. For it takes the role of the parliamentary cooperation the member countries of ASEAN to seek harmonization of legislation relating to narcotics. The approach in this research, namely, the author uses two concepts, the first is the concept of security, in that the security problem is likely to be dynamic and multidimensional, and the second is the concept of regional cooperation, that ASEAN is a regional organization that was formed because of the geographical proximity between-state countries that are in the area. Keywords: Drug-Free ASEAN 2015, the ASEAN Senior Officials on Drug Matters, Transnational Crime.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Ratna Sufiatin
Date Deposited: 28 Sep 2016 04:44
Last Modified: 28 Sep 2016 04:44
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/6882

Actions (login required)

View Item View Item