UPAYA-UPAYA TIMOR LESTE MENJADI ANGGOTA ASEAN KE-11

SOARES, DONASIO SARMENTO (2015) UPAYA-UPAYA TIMOR LESTE MENJADI ANGGOTA ASEAN KE-11. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (53kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Isu rencana bergabungnya Timor Leste, disatu sisi merupakan tantangan tersendiri bagi ekstensi keanggotaan ASEAN, sementara bagi Timor Leste sendiri merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan profil negaranya di kawasan disamping keuntungan-keuntungan ekonomi dan politik yang bisa didapat dengan menjadi anggota ASEAN. Tantangan ini berasal dari kesenjangan pembangunan yang terjadi antara Timor Leste dengan negara ASEAN lainnya. Negara-negara ASEAN sedang berada dalam tahap konsolidasi dimana mereka telah menyesuaikan infrastruktur ekonomi dan beberapa lembaga yang diperlukan guna sinkronisasi kerja dalam kerangka ASEAN. Sementara, Timor Leste yang baru merdeka belum sampai 20 tahun, kini sedang berencana masuk ke ASEAN. Dengan profil negara yang masih terbilang muda dengan bangunan politik, pemerintahan dan ekonomi yang masih rapuh di khawatirkan hal ini berpotensi menjadi masalah di masa depan dan akan menghambat integrasi ASEAN menjadi Komunitas ASEAN di tahun 2015. Dalam melakukan pencarian data, dimenggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan analitis. Model ini berusaha menggambarkan kenyataan dan situasi berdasarkan kenyataan yang ada dan didukung oleh teori - teori serta konsep - konsep yang digunakan dengan tujuan dapat menggambarkan penelitian secara tepat sifat, keadaan dan gejala tertentu. Selain itu penulis juga menggunakan metode studi kepustakaan dalam pengumpulan data melalui literatur yang tersedia baik berupa buku, artikel, surat kabar maupun internet yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Timor Leste sebagai negara yang baru mendapatkan kemerdekaannya pada tanggal 20 Mei 2002 sedang mengupayakan diri untuk menjalin kerjasama dengan negara lain. Secara geografis Timor Leste berda di kawasan yang sangat strategis karena berada di wilayah Asia Tenggara berdasarkan sejarahnya timor Leste tidak bisa terlepas dari kawasan Asia tenggara karena Timor Leste pernah menjadi bagian dari wilayah Indonseia yang notabenenya terletak di Asia tenggara. Dan menurut sudut pandang Indonesia, pemerintah Indonesia berupaya keras agar Timor Leste tidak didominasi oleh kepentingan negara lain, terutama persaingan Cina dan Australia menjadikan Timor Leste sebagai 'satelit' untuk kepentingan ekonomi dan politik. Untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan negara-negara Asia Tenggara maka Timor Leste berupaya untuk masuk ke dalam organisasi regional yang ada kawasan Asia tenggara yaitu ASEAN. Namun upaya Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN mendapat kendala dari salah satu negara anggota ASEAN yaitu Singapura. Singapura beralasan jika Timor Leste masuk dalam keanggotaan ASEAN maka ASEAN tidak akan mendapatkan keuntungan dan Timor Leste bisa menjadi hambatan bagi terlaksananya ASEAN community. ASEAN community yang tujuannya untuk menangani masalah Politik dan Keamanan, Ekonomi, Sosial dan Budaya dinilai akan menjadi beban bagi negara-negara ASEAN jika timor leste masuk dalam keanggotaan ASEAN karena masalah yang muncul dari dalam negeri Timor leste seperti kekurangan insfraktrutur, kemanan dan ekonomi. Disisi lain Timor leste terus berupaya untuk meyakinkan negara-negara ASEAN dengan cara memberikan kontribusi dalam upaya memajukan perdamaian dan stabilitas di ASEAN. Timor Leste merupakan satu-satunya negara yang secara geografisnya terletak di kawasan Asia Tenggara merupakan anggota dari komunitas negara-negara berbahasa Portugis, dengan masuknya Timor Leste ke dalam ASEAN maka otomatis Timor Leste juga akan menjadi jembatan antara ASEAN dengan CPLP (Comunidade dos Pasises da Lingua Portuguesa). Langkah yang lain juga telah dilakukan Timor Leste dengan mendirikan sekretaria nasional ASEAN di Dili. Dengan didirikannya Sekretariat Nasional ASEAN di Dili dan mengajukan Formal aplikasi kepada ASEAN menunjukkan bahwa langkah-langkah untuk bergabung ke ASEAN menjadi lebih konkrit. Di bidang politik timor Leste telah melakukan kunjungan-kunjungan penting ke negara-negara ASEAN untuk mendapatkan dukungan sekaligus meyakinkan negara-negara di kawasan ASEAN, disamping itu timor Leste juga aktif dalam menghadiri segala kegiatan-kegiatan penting di ASEAN. Sementara itu di bidang ekonomi Timor Leste menjalin kerjasama dengan Indonesia dengan mendatangkan investor-investor yang berasal dari Indonesia untuk membangun infrastruktur-infrastruktur di Timor Leste untuk meningkatkan ekonomi dalam negeri Timor Leste. Timor Leste juga meningkatkan ekonomi dalam negerinya dengan menjalin kerjasama dengan negara non ASEAN lainnya yaitu China melalui pembangunan infrastrutur-infrastruktur penting di Timor Leste seperti membangun gedung residensi F-FDTL (Residential Quarter F-FDTL officers), Kantor kementrian pertahanan nasional, kantor mentri luar negeri, kantor Presiden, Center for Diplomatic Studies, Army barracks and housing, patrol boats dan beberapa bantuan kecil lainnya. Rencana bergabungnya Timor Leste, disatu sisi merupakan tantangan tersendiri bagi ekstensi keanggotaan ASEAN, sementara bagi Timor Leste sendiri merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan profil negaranya di kawasan disamping keuntungan-keuntungan ekonomi dan politik yang bisa didapat dengan menjadi anggota ASEAN. Tantangan ini berasal dari kesenjangan pembangunan yang terjadi antara Timor Leste dengan negara ASEAN lainnya. Negara-negara ASEAN sedang berada dalam tahap konsolidasi dimana mereka telah menyesuaikan infrastruktur ekonomi dan beberapa lembaga yang diperlukan guna sinkronisasi kerja dalam kerangka ASEAN. Sementara, Timor Leste yang baru merdeka belum sampai 20 tahun, kini sedang berencana masuk ke ASEAN. Dengan profil negara yang masih terbilang muda dengan bangunan politik, pemerintahan dan ekonomi yang masih rapuh di khawatirkan hal ini berpotensi menjadi masalah di masa depan dan akan menghambat integrasi ASEAN menjadi Komunitas ASEAN di tahun 2015. Jika aplikasi Timor Leste ini berjalan mulus sehingga Timor Leste bisa mendapatkan status keanggotaannya di ASEAN, maka akan ada konsekuensi-konskuensi positif dan negatif yang mengikutinya. Hal ini terjadi karena ketika Timor Leste masuk menjadi anggota ASEAN, Timor Leste akan terikat dalam mekanisme yang berlaku di ASEAN. Beberapa diantaranya adalah dalam bidang ekonomi dan perdagangan Secara otomatis, Timor Leste akan masuk dalam area bebas perdagangan dengan sesama Negara anggota ASEAN serta dengan Cina dalam kerangka ASEAN – China Free Trade Area (ACFTA). Keuntungannya adalah, Timor Leste bisa memenuhi kebutuhan dalam negerinya melalui kegiatan impor dari negara-negara ASEAN maupun China yang tergolong relatife murah. Sebaliknya, Timor Leste semakin memiliki domain pasar yang luas dalam memasarkan produknya ke seluruh negara-negara ASEAN dan China. Solusinya menurut penulis Timor Leste harus lebih berusaha dalam mencari dukungan baik dari dalam kawasan maupun luar kawasan ASEAN agar kestabilan politik, ekonomi dan keamanan dapat terpenuhi sesuai dengan cita cita ASEAN. ABSTRACT East Timor issue of joining the plan, on the one hand is a challenge for ASEAN membership extension, while for East Timor itself is an opportunity to raise the profile of his country in the region in addition to the benefits of economic and political to be had with a member of ASEAN. This challenge comes from the development gap that occurs between Timor Leste with other ASEAN countries. ASEAN countries are in a consolidation phase in which they have adjusted the economic infrastructure and institutions needed to synchronize the work within the framework of ASEAN. Meanwhile, the newly independent East Timor has not reached 20 years, is now poised to enter ASEAN. With a profile that is still relatively young country with a political structure, governance and the economy still fragile in fear this could potentially be a problem in the future and will hamper the integration of ASEAN into the ASEAN Community in 2015. In search of data, dimenggunakan qualitative research method that is both descriptive and analytical. This model attempts to reflect the reality and situation based on the fact that there was and is supported by the theory - the theory and the concept - a concept that is used with the aim to describe accurately study the nature, circumstances and particular symptoms. Moreover, I also use the methods of literary study in the collection of data through the available literature in the form of books, articles, newspapers and the Internet relating to the subject matter. Timor Leste is a new country gain its independence on May 20, 2002 are working themselves to establish cooperation with other countries. Geographically East Timor arriving in the region is very strategic because it is located in the Southeast Asia region by Timor Leste's history can not be separated from the Southeast Asian region because East Timor was once part of the territory Indonseia notabenenya located in southeast Asia. And according to the viewpoint of Indonesia, the Indonesian government are working hard so that East Timor is not dominated by the interests of other countries, especially China and Australia competition make East Timor a 'satellite' for economic and political interests. To establish better relations with the countries of Southeast Asia, the East Timor seeks to enter into the existing regional organizations southeast Asia region, namely the ASEAN. However, efforts Timor Leste to join ASEAN have constraints of one of the ASEAN member countries, namely Singapore. Singapore reasoned if Timor Leste to become members of ASEAN, the ASEAN will not benefit and East Timor could become an obstacle to the implementation of the ASEAN community. ASEAN community that aim to address the issue of the Political and Security, Economic, Social and Cultural assessed will be a burden to ASEAN countries if timor included in the membership of ASEAN because of problems arising from the country of East Timor as a shortage insfraktrutur, security and economy. On the other side of East Timor continues its efforts to convince the ASEAN countries by contributing in the effort to promote peace and stability in ASEAN. Timor Leste is the only country that is geographical located in the Southeast Asian region is a member of the community of Portuguese-speaking countries, with the entry of East Timor into the ASEAN then automatically East Timor will also be a bridge between ASEAN and CPLP (Comunidade dos Pasises da Lingua Portuguesa). Other measures have also been carried Timor Leste with ASEAN National Secretariat set up in Dili. With the establishment of the ASEAN National Secretariat in Dili and filed a formal application to the ASEAN demonstrate that the steps to join ASEAN to become more concrete. In the political field Timor Leste has made important visits to ASEAN countries to get support at the same time convincing the countries in the ASEAN region, in addition to Timor Leste is also active in attending all important activities in ASEAN. Meanwhile in East Timor economic cooperation with Indonesia to bring in investors from Indonesia to build infrastructures in East Timor to boost the domestic economy of East Timor. East Timor also improve the economy in his country by working with the non ASEAN is China through the development of Infrastructure-critical infrastructure in East Timor as building residency F-FDTL (Residential Quarter F-FDTL officers), Office of the ministry of national defense, the office of minister outside country, the office of President, Center for Diplomatic Studies, Army barracks and housing, patrol boats and a few other minor assistance. East Timor joining the plan, on the one hand is a challenge for ASEAN membership extension, while for East Timor itself is an opportunity to raise the profile of his country in the region in addition to the benefits of economic and political to be had with a member of ASEAN. This challenge comes from the development gap that occurs between Timor Leste with other ASEAN countries. ASEAN countries are in a consolidation phase in which they have adjusted the economic infrastructure and institutions needed to synchronize the work within the framework of ASEAN. Meanwhile, the newly independent East Timor has not reached 20 years, is now poised to enter ASEAN. With a profile that is still relatively young country with a political structure, governance and the economy still fragile in fear this could potentially be a problem in the future and will hamper the integration of ASEAN into the ASEAN Community in 2015. East Timor if the application is running smoothly so that East Timor can obtain membership status in ASEAN, there will be a consequence of positive and negative-the consequence that follows. This happens because when East Timor become a member of ASEAN, East Timor will be bound in the prevailing mechanism in ASEAN. Some of them are in the fields of economy and trade Automatically, East Timor will be entered into a free trade area with other ASEAN member countries as well as with China within the framework of the ASEAN - China Free Trade Area (ACFTA). The advantage is, East Timor could meet its domestic needs via imports from ASEAN countries and China are relatively inexpensive relatife. Conversely, East Timor increasingly have broad market domain in marketing their products to the rest of the ASEAN countries and China. The solution according to the author of East Timor must make greater efforts to seek support from both within the region and outside the ASEAN region that political stability, economic and security can be met in accordance with the future goals of ASEAN. Kata kunci: Asean, ekonomi Timor Leste, Politik Timor leste, Xanana Gusmao, Roberto Soares

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JZ International relations
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Social Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 28 Sep 2016 02:39
Last Modified: 28 Sep 2016 02:39
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/6842

Actions (login required)

View Item View Item