PENENTUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN SPAREPART DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN LEAD TIME (Studi Kasus di PT Pamapersada Nusantara District Adaro Indonesia)

Kusuma, Reza Andika (2014) PENENTUAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN SPAREPART DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN LEAD TIME (Studi Kasus di PT Pamapersada Nusantara District Adaro Indonesia). Other thesis, UPN "Veteran" yogyakarta.

[img]
Preview
Text
fix ABSTRAK.pdf

Download (63kB) | Preview

Abstract

Kebijakan pengendalian dan perencanaan dalam sistem persediaan adalah hal yang penting yang harus diperhatikan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. PT Pamapersada Nusantara merupakan suatu kontraktor pertambangan berkelas dunia dengan unit-unit alat berat yang memadai. Akan tetapi sistem persediaan sparepart masih menimbulkan beberapa permasalahan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, beberapa item berada pada kondisi stock out dan proses pemesanan yang panjang menyebabkan kurangnya efisiensi. Karena lead time masing-masing item berbeda-beda sehingga kinerja manajemen persediaan semakin rumit. Kajian ini perlu dilakukan penentuan kebijakan manajemen untuk meminimalisir biaya persediaan sparepart dengan mempertimbangkan lead time. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebijakan yang tepat agar dapat menentukan lead time yang tepat untuk memenuhi kuantitas pemesanan yang diinginkan selama waktu tenggang lead time, mendapatkan waktu dan jumlah persediaan yang optimal serta biaya persediaan yang minimal. Dengan menggunakan beberapa metode yaitu ABC, Min-Max, Inventory Turn Over (ITO), EOQ, EOI dan Joint Replenishment sehingga dapat ditentukan sistem persediaan sparepart yang berkualitas. Sebanyak 1133 item sparepart untuk 433 unit alat berat, dikelompokkan dengan konsep ABC. Dengan ekspektasi lead time 4 hari untuk memenuhi ketersediaan persediaan yang diinginkan pada masa tenggang lead time. Dengan konsep minimummaksimum untuk barang persediaan kelompok A dan menggunakan konsep persediaan Joint Replenishment untuk barang persediaan kelompok B dan C menghasilkan biaya rata-rata persediaan yang paling minimal yaitu sebesar Rp 10.206.287.686,69 dan menunjukan nilai Inventory Turn Over (ITO) yang paling besar dengan nilai 1.21. Kebijakan yang efisien yaitu dengan Joint Replenishmet menghasilkan total biaya persediaan yang lebih kecil dari EOI dan EOQ. Total biaya persediaan yang dihasilkan dengan metode Joint Replenishment sebesar Rp 4.281.657.051,57. Jumlah waktu pemesanan ditentukan dengan menerapkan metode EOI untuk kelompok A sedangkan kelompok B dan C dengan Joint Replenishment. Kata kunci: persediaan sparepart, ekspektasi lead time, metode ABC, EOI, EOQ dan Join Replenishment Order.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TX Home economics
Divisions: Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Management
Depositing User: Mr Suninto Prabowo
Date Deposited: 07 Sep 2016 02:59
Last Modified: 07 Sep 2016 02:59
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/6052

Actions (login required)

View Item View Item