PENENTUAN ADANYA RONGGA-RONGGA PADA DAERAH BATUGAMPING MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DAERAH BATULICIN, KABUPATEN TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN

AURELIA, MARIA (2016) PENENTUAN ADANYA RONGGA-RONGGA PADA DAERAH BATUGAMPING MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DAERAH BATULICIN, KABUPATEN TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (84kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (86kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (164kB) | Preview

Abstract

Rongga terbentuk karena adanya proses pelarutan batuan di bawah permukaan yang terjadi karena masuknya air hujan melalui rekahan ataupun kekar yang ada di permukaan yang kemudian melarutkan batuan yang ada di bawah permukaan tersebut. Batuan yang terlarutkan itu adalah batugamping. Batugamping sangat reaktif terhadap asam sehingga dapat dengan mudah terlarutkan oleh air karena batugamping itu sendiri mengandung kalsium karbonat. Jika akan didirikan bangunan sipil di atas litologi batu gamping ini maka sangatlah tidak stabil, hal itu juga disebabkan oleh rongga yang terbentuk di batugamping itu sendiri. Daerah penelitian terletak di daerah Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Daerah penelitian ini termasuk dalam Formasi Berai, dimana litologi formasi ini, yaitu batugamping bioklastik, yang berselingan dengan napal dan batupasir. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode geolistrik dengan konfigurasi Wenner Schlumberger. Konfigurasi Wenner Schlumberger ini merupakan perpaduan antara konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Konfigurasi ini digunakan untuk mengetahui atau mengidentifikasi keadaan bawah permukaan atau persebaran rongga bawah permukaan. Berdasarkan hasil pengolahan data geolistrik dan hasil interpretasi menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner Schlumberger, maka dapat diketahui penyebaran rongga bawah permukaan dan retakan. Rongga tersebut diinterpretasikan berada pada line 36 dan juga pada line 43 dengan nilai resistivitas berkisar antara lebih dari 10000 ohm.m. Rongga tersebut berada pada litologi batugamping. Interpretasi pada seluruh penampang dominasinya adalah batu gamping. Hal itu dikarenakan akuisisi dilakukan pada daerah yang berada pada formasi dengan litologi batugamping dan juga dilihat berdasarkan nilai resistivitas pada penampang resistivitasnya. Retakan diinterpretasikan berada pada line 34, 35, 39 dan juga 44 hingga 45 dengan nilai resistivitas lebih dari 1000 ohm.m. Kata Kunci : Geolistrik, Wenner Schlumberger, Rongga Bawah Permukaan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eny Suparny
Date Deposited: 22 Aug 2016 06:50
Last Modified: 22 Aug 2016 06:50
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5526

Actions (login required)

View Item View Item