PURNAWAN, BASUKI (2012) GEOLOGI DAERAH GEDANGSARI, KECAMATAN GEDANGSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, PROVINSI D.I YOGYAKARTA. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.
Preview |
Text
SARI print REVISI KOLOK.pdf Download (14kB) | Preview |
Abstract
Lokasi daerah telitian secara administratif terletak di daerah Gedangsari,
Kecamatan Gedangsari, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan UTM
WGS84 (49S) secara geografis berada pada koordinat 454000mE - 458000mE dan
9130000mN – 9136000mN dengan luas daerah telitian mencakup 4x6 km2
Stratigrafi daerah telitian dimulai dari tua ke muda: satuan batupasir
bersisipan tuf Formasi Kebo, satuan batupasir-lempung Formasi Butak, satuan
batupasir tufan Formasi Semilir, satuan batupasir-lempung Formasi Semilir, satuan
breksi andesit Formasi Nglanggran, satuan breksi Ngalang serta terakhir satuan
endapan sungai. Struktur geologi pada daerah telitian berupa sesar jenis reverse left
slip fault, normal right slip fault dan normal left slip fault.
memanjang utara hingga selatan dengan skala 1: 20.000. Daerah telitian dibagi
menjadi tiga satuan bentuk asal dan delapan satuan bentuk lahan, yaitu: Satuan
Bentuk Asal Struktural (S), terdiri dari Subsatuan geomorfik perbukitan homoklin
(S1), subsatuan geomorfik kuesta (S2), subsatuan geomorfik lembah kuesta (S3) dan
subsatuan geomorfik lembah homoklin (S4). Satuan Bentuk Asal Vulkanik (V)
Terdiri dari subsatuan geomorfik lereng aliran lahar (S1) dan Satuan Bentuk Asal
Fluvial (F) terdiri dari subsatuan geomorfik tubuh sungai (F1), subsatuan geomorfik
dataran alluvial (F2) dan subsatuan geomorfik dataran limpah banjir (F3). Jenis pola
aliran yang berkembang pada daerah telitian berupa Trellis dan Paralel. Secara
genetik pola trellis memiliki arah aliran searah dengan jurus lapisan batuan berupa
sungai subsekuen dan parallel cenderung berupa sungai resekuen yang memiliki arah
aliran searah dengan kemiringan lapisan batuan. Stadia geomorfik pada daerah
telitian adalah tahap dewasa – tua.
Berdasarkan karakteristik litofasies daerah Ngalang dan lintasan terukur
sungai Ngalang dikategorikan sebagai fasies proksimal berdasarkan pendekatan
terhadap model dan klasifikasi fasies gunungapi. Satuan breksi dibagi menjadi satuan
breksi Ngalang yang diendapkan pada lingkungan darat dan diperkiraan berumur
Plistosen sedangkan satuan breksi andesit Formasi Nglanggran diendapkan pada
lingkungan laut dengan umur Miosen awal. Hubungan stratigrafi antara satuan
batupasir tufan Formasi Semilir dengan satuan breksi Ngalang adalah tidak selaras
dan satuan breksi andesit Formasi Nglanggran dengan satuan breksi Ngalang adalah
tidak selaras.
Potensi geologi pada daerah telitian berupa potensi positif dan potensi
negatif. Potensi positif terdiri dari keterdapatan mata air dan bahan galian tambang
golongan C berupa tambang batupasir tufan dan lapilli, sedangkan potensi negatif
terdiri dari gerakan tanah tipe translasi dan pergerakan blok batu.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | x. Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences |
Depositing User: | Erny Azyanti |
Date Deposited: | 18 Aug 2016 04:39 |
Last Modified: | 18 Aug 2016 04:39 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5404 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |