RENCANA TEKNIS PASCA TAMBANG BATUBARA PT. TRIARYANI KECAMATAN RAWAS ILIR KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

TRIRIZKI, SHEILA (2012) RENCANA TEKNIS PASCA TAMBANG BATUBARA PT. TRIARYANI KECAMATAN RAWAS ILIR KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
2.RINGKASAN rev2.pdf

Download (129kB) | Preview

Abstract

PT. Triaryani adalah perusahaan di bidang pertambangan batubara berusaha melaksanakan kebijakan Pemerintah dalam hal pengembangan energi dengan bahan baku batubara. Rencana Operasi Produksi PT. Triaryani memiliki lahan seluas 2157,7 Ha yang terdiri dari 3 WIUP yaitu DU 1427 seluas 1.092 Ha , KW 05 MEP 008 seluas 800,3 Ha , KW 05 MEP 009 265,4 Ha secara administratif terletak di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Pada suatu saat industri pertambangan akan berakhir atau ditutup, baik dikarenakan sumber daya alam habis maupun hal-hal yang menyebabkan industri pertambangan tersebut berhenti sehingga sangatlah penting merencanakan program setelah kegiatan tambang itu berhenti (pasca tambang). Untuk mendapatkan peruntukan lahan yang sesuai dengan yang diharapkan bagi semua pihak, maka diperlukan konsultasi dengan stakeholder setempat dan penataan lahan pasca tambang yang terencana dan sistimatis. Kajian perencanaan pasca tambang ini dilakukan untuk mengkaji secara teknis kegiatan yang akan dilakukan pada saat akhir tambang. Adapun ruang lingkup penelitian meliputi rencana pasca tambang dilakukan di WIUP PT. Triaryani, rencana pasca tambang meliputi pembongkaran, penataan lahan, reklamasi, pengendalian erosi dan pemantauan. Kegiatan penelitian meliputi identifikasi komponen teknis pasca tambang, tidak membahas mengenai pemutusan tenaga kerja dan kegiatan pengembangan masyarakat pasca tambang, serta biaya yang terkait. Metode penelitian yang digunakan adalah survey lapangan dan perancangan penataan lahan. Berdasarkan atas hasil konsultasi dengan stakeholder, mengarahkan bahwa lahan tapak bekas tambang yang akan dikelola untuk reklamasi diperuntukkan sebagai lahan yang direvegetasi. Pemilihan tanaman berupa karet dan kelapa sawit, namun karena karakteristik sawit merusak lingkungan maka pengalihan tanaman ditujukan pada sengon dengan kebutuhan top soil 7.256.700 m³. Pada rencana pasca tambang ini dilakukan selama 3 tahun setelah operasi produksi berakhir dan pembongkaran infrastruktur dilakukan pada tahun ke 3. Perawatan terhadap penataan lahan pada awal reklamasi dilakukan dengan pembuatan guludan, penanaman tanaman penutup dan drainase sebagai pengendalian erosi. pembuatan saluran penyaliran sebagai salah satu cara pengendali erosi untuk mengalirkan air hujan dan air limpasan sebanyak 15 saluran terdiri dari 2 saluran permanen dan 13 saluran sementara. Air yang dialirkan dari saluran penyaliran mengandung partikel-partikel padatan dan lumpur. Oleh karena itu sebelum mengalir ke badan air (sungai), terlebih dahulu ditampung dan penetralisasian air asam tambang menggunakan kapur padam.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 16 Aug 2016 08:37
Last Modified: 16 Aug 2016 08:37
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5351

Actions (login required)

View Item View Item