POLA PENYEBARAN LAPISAN BATUBARA FORMASI WARUKIN ATAS BERDASARKAN DATA PERMUKAAN DAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH SHABAH DAN SEKITARNYA KECAMATAN LOKPAIKAT KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

HALIDA, HALIDA (2012) POLA PENYEBARAN LAPISAN BATUBARA FORMASI WARUKIN ATAS BERDASARKAN DATA PERMUKAAN DAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH SHABAH DAN SEKITARNYA KECAMATAN LOKPAIKAT KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, UPN ''VETERAN'' YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (57kB) | Preview

Abstract

Daerah kegiatan eksplorasi secara administrasi terletak di Desa Shabah, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Propinsi Kalimantan Selatan yang berada pada batas koordinat 115o12’04” BT – 115o15’00” BT dan 2o57’00” LS – 2o54’55” LS, dengan luas daerah telitian kurang lebih 1,6 km2. Daerah telitian ini merupakan daerah konsesi PT. Bhumi Rantau Energi yang dikelola oleh PT. Kalimantan Prima Persada. Tersusun atas 4 satuan batuan yaitu satuan batupasir karbonan, satuan batupasir, satuan batulempung karbonan, satuan batulempung dengan dua bentukan lahan geomorfik yaitu perbukitan terdenudasi berlereng menengah (D1) dan perbukitan terdenudasi berlereng rendah (D2). Daerah telitian termasuk dalam Formasi Warukin Atas, pada Cekungan Barito, dan terbentuk pada lingkungan pengendapan Transisi yang terbentuk pada Kala Miosen Tengah – Miosen Akhir. Di daerah telitian tidak ada struktur geologi yang berkembang baik berupa lipatan maupun sesar. Kemiringan lapisan batubara pada daerah telitian berdasarkan data singkapan menunjukkan kemiringan yang bervariasi antara N 28oE – N 42oE dengan arah relatif baratlaut. Berdasarkan kedudukan singkapan dilapangan dan hasil data pemboran, daerah telitian memiliki pola kemenerusan relatif berarah baratdaya – timurlaut. Dari pola kontur peta isopach, singkapan dan data pemboran dapat dilihat bahwa penyebaran ketebalan batubara umumnya relatif berarah baratdaya – timur laut dan umumnya mengalami penipisan lapisan batubara relatif kearah timurlaut. Dari hasil data pemboran yang berupa data coring, seam A mempunyai ketebalan yang berkisar antara 18,35 – 23,75 meter, seam B mempunyai ketebalan antara 2,7 – 25 meter, seam C dengan ketebalan yang berkisar antara 4,20 – 10,8 meter ketebalan seam D antara 9,75 – 32,6 meter dan ketebalan seam E antara 2 – 10,65 meter. Lapisan batubara di daerah telitian terbentuk pada lingkungan rawa (swamp) dan backswamp yang diendapkan pada lingkungan Upper Delta Plain-Fluvial sampai Transtitional Lower Delta Plain. Lapisan batubara pada lingkungan transisi umumnya tersebar meluas dengan kecenderungan agak memanjang sejajar dengan jurus pengendapan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Erny Azyanti
Date Deposited: 16 Aug 2016 02:36
Last Modified: 16 Aug 2016 02:36
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5277

Actions (login required)

View Item View Item