RANCANGAN GEOMETRI LERENG HIGHWALL DENGAN MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN BATAS PT. SEBUKU TANJUNG COAL KOTABARU KALIMANTAN SELATAN

PRASETYA, YUDHA (2012) RANCANGAN GEOMETRI LERENG HIGHWALL DENGAN MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN BATAS PT. SEBUKU TANJUNG COAL KOTABARU KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
RINGKASAN-DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (104kB) | Preview

Abstract

RINGKASAN PT. Sebuku Tanjung Coal mempunyai Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara dan Pulau laut Tengah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas 8967,6 Ha. Dalam perencanaan penambangan endapan batubara, maka perlu dilakukan analisis lereng guna menunjang pelaksanaan kegiatan penambangan. Kegiatan penambangan dengan metode tambang terbuka dipengaruhi langsung oleh iklim dan cuaca serta menghasilkan volume penggalian yang cukup besar sehingga akan mengganggu distribusi tegangan massa batuan. Redistribusi tegangan akibat penggalian ini dapat menyebabkan terjadinya peristiwa longsor pada lereng penggalian. Oleh karena itu, PT. Sebuku Tanjung Coal mengadakan penyelidikan geoteknik di sebelas lubang bor, yaitu GT-10-01, GT-10-02, GT-10-03, GT-10-04, GT-10-05, GT-10-06, GT-11-01, GT-11-03, GT-11-05, GT-11-07 dan GT-11-08. Dari setiap lubang bor tersebut akan diambil beberapa conto batuan yang akan diuji sifat fisik dan mekanik batuan di laboratorium. Untuk menganalisis kestabilan lereng tunggal maka dibuat empat parameter tinggi yaitu tinggi 4 m, 6 m, 8 m, dan 10 m dengan sudut 400, 550 dan 700 dan untuk lereng keseluruhan parameter yang dianalisis mengikuti lithologi dari hasil kegiatan pemboran. Nilai Faktor Keamanan (FK) minimum yang direkomendasikan adalah FK≥1,35 untuk lereng tunggal, FK>1,50 untuk lereng keseluruhan. Metode yang digunakan yaitu metode kesetimbangan batas dengan menggunakan bantuan Software Slide 5.0 by Rockscience. Pendekatan yang dilakukan dalam menganalisis kemungkinan longsor yang akan terjadi pada daerah penelitian dengan menggunakan kuat tekan batuan. Menurut Bieniawski, 1973 tanah adalah suatu meterial bentukan alam yang memiliki kuat tekan kurang dari 1 MPa. Longsor busur dapat terjadi pada tanah atau meterial yang bersifat lunak. Kohesi dan sudut geser dalam yang digunakan dalam perancangan lereng keseluruhan adalah hasil pendekatan dengan menggunakan teori Mohr-Coulomb. Dengan menggunakan data kuat tarik dan kuat tekan uniaksial dimasukkan dalam selubung Lingkaran Mohr akan didapatkan nilai kohesi dan sudut geser dalam puncak. Kurva Mohr merupakan envelope dari lingkaran-lingkaran Mohr pada saat failure. Dari hasil analisis dapat disimpulkan, bahwa potensi longsor yang mungkin terjadi adalah longsor busur. Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah geometri lereng, karakteristik batuan dan tinggi muka air tanah. Rekomendasi untuk lereng tunggal yaitu tinggi 10 m dengan sudut 700, sedangkan untuk geometri lereng keseluruhan dapat dikatakan stabil dengan kemiringan overall slope berkisar 520. ABSTRACT PT. Tanjung Sebuku Coal has Mining Permit Operation production located in the District Pulau Laut Utara and Pulau laut Tengah island of Kotabaru South Kalimantan Province with an area of 8967.6 ha. In planning the mining of coal deposits, it is necessary to slope analysis to support the implementation of mining activities. Mining the open pit method directly influenced by climate and weather and produce a large enough volume so that the excavation would disturb the rock mass stress distribution. Stress redistribution due to excavation can cause the occurrence of landslides on the slopes of the excavation. Therefore, PT. Tanjung Sebuku Coal geotechnical investigations conducted in eleven drill holes, ie, 10-01 GT, GT-10-02, GT-10-03, GT, 10-04, GT, 10-05, 10-06, GT, GT-11-01, 11-03, GT, GT, 11-05, 11-07 GT-and GT-11-08. Of each borehole will be taken some rock samples to be tested physical and mechanical properties of rocks in the laboratory. To analyze the slope stability of single slope of four parameters, namely the high height 4 meters, 6 meters, 8 meters and 10 meters at an angle of 400, 550 and 700 and to the overall slope parameters were analyzed excavations to a depth of 60 meters to 120 meters at an angle of 350, 450, and 550. Value of the Safety Factor (SF) is the recommended minimum SF ≥ 1,35 for a single slope, SF>1,50 for the overall slope. The method used is the limit equilibrium method with the help of Slide 5.0 by Rockscience Software. The approach taken in analyzing the possibility of landslides that will occur in the study area by using a compressive strength of rock. According to Bieniawski, 1973 soil was a meterial natural formations that have less compressive strength of 1 MPa. Circular failure can occur on land or soft meterial. Cohesion and critical angel use in the design of the overall slope is the approach by using the Mohr-Coulomb theory. By using the data of tensile strength and uniaxial compressive strength in the sheath is inserted Mohr circle will get the value of cohesion and peak friction angle. Mohr curve is the envelope of Mohr circles at failure. From the analysis it can be concluded, that potential landslide that may occur is circular failure. Factors affecting the stability of slopes is the slope geometry, the characteristics of rocks and soil water level. Recommendations for the single slope height of 10 meters at an angle of 700, while the overall geometry of the average slope across the study area equibrilium in 520.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Eko Suprapti
Date Deposited: 15 Aug 2016 04:31
Last Modified: 15 Aug 2016 04:31
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5236

Actions (login required)

View Item View Item