Suhendra, Didi (2012) MITIGASI BENCANA BANJIR LUAPAN SUNGAI PROGO DI DESA BANARAN KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULONPROGO PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
COVER 2.pdf Download (917kB) | Preview |
Abstract
INTISARI Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi belakangan ini. Daerah yang rentan banjir sebagian besar merupakan dataran rendah dengan lereng datar dan cekungan. Data badan penanggulangan bencana Kabupaten Kulonprogo menyebutkan pada tanggal 28 maret 2011 banjir di Desa Banaran Dusun Bunder merendam jalan, lahan pertanian, dan pemukiman dengan perkiraan kerugian Rp.1890.000.000. Banjir terjadi sebagai akibat dari alur sungai yang tidak mampu menampung dan mengalirkan air, sehingga air meluap melampaui tanggul dan menggenangi daerah sekitarnya. Penelitian ini dilakukan di sekitar Desa Banaran Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo Propinsi Dearah Istimewa Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan adalah agar dapat mengetahui mitigasi bencana banjir di Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo. Tujuan dari penelitian agar dapat mengetahui tingkat kesiapan masyarakat khususnya masyarakat Desa Banaran dalam menghadapi bencana banjir sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat maupun pihak-pihak terkait tentang informasi mengenai mitigasi bencana banjir. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengumpulan data melalui: kuisioner dan wawancara. Metode wawancara digunakan untuk melengkapi data hasil survey. Metode Survey yaitu metode untuk memperoleh data lapangan dengan cara pengamatan, pengukuran dan pencatatan secara systematic terhadap fenomena yang diselidiki. Metode Kuisioner digunakan agar diperoleh data primer langsung dari responden sehingga dapat dinilai tingkat kesiapan dalam menghadapi bencana banjir, Sedangkan metode analisis yang digunakan terhadap data yang diperoleh yaitu melalui analisis deskriptif, kuantitatif dengan persentase. Dari analisis data kuesioner dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap mitigasi bencana banjir, hal tersebut ditunjukan dari data kuesioner dengan kriteria tinggi yaitu 43,33%. Kurangnya sarana komunikasi dan titik-titik pengungsian untuk sikap tanggap darurat, lemahnya koordinasi antara masyarakat dan pemerinh setempat sehingga tidak ada kelompokkelompok masyarakat yang terkoordinasi dengan baik mengenai mitigasi bencana banjir khususnya di Desa Banaran. Kata kunci: mitigasi, bencana, dan banjir. ABSTRACT Flooding is a natural phenomenon that often happens lately. Flood-prone area is mostly flat plains with slope and basin. Data Kulonprogo district disaster management agency said on 28 March 2011 floods in the village of Hamlet Banaran Bunder soak roads, farmland, and settlements with an estimated loss of Rp.1890,000,000. Flooding occurs as a result of river channel that is not able to accommodate and drain the water, so water is overflowed beyond the dikes and flooded the surrounding area. The research was carried out around the Village District Banaran strain, Kulonprogo Regency of Yogyakarta Special Province strip. The research conducted is to be aware of flood mitigation in the Village District Banaran strain Kulonprogo District. The purpose of the research in order to ascertain the level of preparedness of the community especially the Village Banaran flood disaster in the face so as to provide information to the public and stakeholders about the information on flood mitigation. The research method used is survey method with the technique of data collection through: questionnaires and interviews. Interview method is used to supplement the survey data. Survey method is a method to obtain the field data by observation, measurement and recording of a systematic investigation of the phenomenon. The questionnaire method used to obtain primary data directly from respondents that may be assessed level of preparedness in the face of catastrophic flooding, while the method of analysis used on the data obtained through descriptive analysis, quantitative percentages. From the analysis of questionnaire data can be concluded that the strain in the Village District Banaran Kulonprogo district has a high level of knowledge to flood mitigation, it is indicated from the questionnaire data with high criteria, namely 43.33%. Lack of communication and evacuation points for emergency responsiveness, lack of coordination between communities and local pemerinh so that no community groups that coordinated the flood mitigation, especially in the Village Banaran. Key words: mitigation, flood, and disaster.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Civil Engineering and the Environment |
Depositing User: | Eko Suprapti |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 07:01 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 07:01 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/5185 |
Actions (login required)
View Item |