GEOLOGI DAN STUDI FASIES SATUAN BATUGAMPING WONOSARI, DAERAH PULEREJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BAKUNG, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

YUFLIH, SYAIFULLAH FADHIL (2016) GEOLOGI DAN STUDI FASIES SATUAN BATUGAMPING WONOSARI, DAERAH PULEREJO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN BAKUNG, KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR. Other thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
1. Cover.pdf

Download (250kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. Abstract.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. Daftar Isi.pdf

Download (29kB) | Preview

Abstract

SARI Daerah penelitian secara administrasi terletak di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Daerah penelitian dibatasi oleh Desa Pulerejo di sebelah Utara, Desa Bakung di sebelah timur, Desa Pucanglaban di sebelah Barat, dan Desa Plandirejo di sebelah selatan. Secara geografis daerah penelitian menempati koordinat X: 610171,178mE – 619171,178mE dan Y: 9080251,217mN – 9089251,217mN, dengan luas daerah penelitian 81 km2 (9x9 km) Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan bentuk asal. Satuan bentuk asal Struktural terdiri dari empat satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik perbukitan struktural (S1), satuan geomorfik lembah struktural (S2), satuan geomorfik garis gawir sesar (S3), dan satuan geomofik perbukitan lipatan (S4). Satuan bentuk asal denudasional terdiri atas satu satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik bukit terisolir (D1). Satuan bentuk asal fluvial terdiri atas satu satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik tubuh sungai (F1). Satuan bentuk asal marine terdiri dari dua satuan geomorfik, yaitu satuan geomorfik tebing terjal dan takik pantai (M1) dan satuan geomorfik dataran pantai (M2). Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan analisis laboratorium, stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda sebagai berikut: satuan batupasir-tufan Nampol (Miosen Awal) ditindih secara selaras oleh satuan batugamping Wonosari (Miosen Tengah) dan satuan endapan Aluvial-sungai menjemari dengan satuan endapan Aluvial-pantai (Holosen). Untuk membagi jenis fasies yang ada pada daerah penelitian, penulis melakukan analisis fasies berdasarkan litofasies yang dapat digunakan sebagai data untuk mengelompokkan dan menginterpretasi asosiasi fasies dan lingkungannya. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan data lapangan yang dikombinasikan dengan analisis petrografi, analisis etsa, analisis profil, dan pendekatan fasies dalam literatur yang sesuai dengan pola fasies daerah penelitian. Penulis membagi fasies daerah penelitian menjadi 22 (dua puluh dua) litofasies. Litofasies yang sudah dibagi kemudian dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) asosiasi fasies, yaitu: asosiasi fasies Napal, Mudstone, Wackestone, Packstone, Grainstone, Rudstone, Bindstone, asosiasi fasies Mudstone, Wackestone, Packstone, asosiasi fasies Coral Wackestone, Coral Packstone, Grainstone, Floatstone, Rudstone, dan asosiasi fasies Framestone, Bafflestone, Bindstone. Kata kunci: satuan batupasir-tufan Nampol, satuan batugamping Wonosari, litofasies, asosiasi fasies, restricted platform, open platform

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User: Basir Umaryadi
Date Deposited: 12 Jul 2016 02:38
Last Modified: 12 Jul 2016 02:38
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4701

Actions (login required)

View Item View Item