Nabila Nisalwa Dwi Febriyanti, . (2025) GEOLOGI DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG BERDASARKAN METODE RMR DAN SMR PADA AREA LOWWALL PIT X FORMASI WARUKIN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA.
|
Text
1_Cover_111210026.pdf Download (103kB) |
|
|
Text
2_Abstrak_111210026.pdf Download (144kB) |
|
|
Text
3_Halaman Pengesahan_111210026.pdf Download (270kB) |
|
|
Text
4_Daftar Isi_111210026.pdf Download (104kB) |
|
|
Text
5_Daftar Pustaka_111210026.pdf Download (182kB) |
|
|
Text
6_Skripsi full_111210026.pdf Restricted to Repository staff only Download (24MB) |
Abstract
Studi geologi dan analisis kestabilan lereng sangat penting untuk mendukung keselamatan operasional tambang terbuka, terutama pada area lowwall yang memiliki potensi tinggi terhadap bahaya longsor. Penelitian ini dilakukan di area lowwall Pit X yang terletak di Desa Tambarangan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik geologi dan mengevaluasi kestabilan lereng berdasarkan klasifikasi massa batuan menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR) dan Slope Mass Rating (SMR), serta memberikan rekomendasi penanganan pada lereng yang berpotensi tidak stabil. Daerah penelitian tersusun atas satuan batulempung Formasi Warukin dan satuan batupasir Formasi Warukin, yang keduanya berperan penting dalam pengaruh terhadap kestabilan lereng.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pemetaan geologi permukaan untuk identifikasi litologi dan struktur diskontinuitas, pengolahan data bor untuk mengetahui kondisi bawah permukaan, serta pengambilan sampel batuan untuk keperluan analisis laboratorium. Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan menghitung nilai RMR sebagai dasar klasifikasi massa batuan dan kemudian dikoreksi menggunakan metode SMR dengan mempertimbangkan orientasi diskontinuitas terhadap arah lereng dan jenis potensi kelongsoran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RMR berkisar antara 35,4 - 52, yang tergolong dalam kelas III–IV atau batuan sedang hingga lemah. Sedangkan nilai SMR berkisar antara 10,4 - 47,7, yang termasuk dalam kelas III–V atau menunjukkan kondisi kestabilan sedang hingga sangat buruk. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar lereng lowwall memiliki potensi longsor yang tinggi, sehingga diperlukan pemantauan berkala serta penerapan metode penanganan teknis seperti perancangan geometri lereng dan sistem drainase yang baik untuk meminimalkan risiko longsor.
Kata kunci: Kestabilan Lereng, RMR, SMR, Lowwall.
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | NABILA NISALWA DWI FEBRIYANTI (Penulis - 111210026) ; RM. Basuki Rahmad (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Kestabilan Lereng, RMR, SMR, Lowwall. |
| Subjek: | Q Science > QE Geology |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi |
| Depositing User: | Bayu Pambudi |
| Date Deposited: | 24 Dec 2025 01:45 |
| Last Modified: | 24 Dec 2025 01:45 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/46343 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
