BUTARBUTAR, TITUS INDRAWAN (2025) ANALISIS COMPLIANCE TAMBANG TERHADAP RENCANA BERDASARKAN MINE SEQUENCE DAN TARGET PRODUKSI DI PT CRM SITE PT GGB. Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.
|
Text
2. Cover_112210079_Titus Indrawan ButarButar.pdf Download (102kB) |
|
|
Text
3. Abstrak_112210079_Titus Indrawan ButarButar.pdf Download (27kB) |
|
|
Text
4. Lembar Pengesahan_112210079_Titus Indrawan ButarButar.pdf Download (407kB) |
|
|
Text
5. Daftar Isi_112210079_Titus Indrawan ButarButar.pdf Download (351kB) |
|
|
Text
6. Daftar Pustaka_112210079_Titus Indrawan ButarButar.pdf Download (149kB) |
|
|
Text
1. Skripsi Fulltext_112210079_Titus Indrawan ButarButar.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
Pelaksanaan penambangan di Pit Zebra PT CRM site PT GGB menunjukkan tingkat
kepatuhan (compliance) terhadap rencana yang rendah, baik dari aspek sasaran
produksi maupun mine sequence. Pada periode Januari 2025, terjadi kegagalan
kepatuhan produksi dengan realisasi overburden hanya mencapai 79% dan batubara
91% dari sasaran operasional. Selain itu, teridentifikasi pula deviasi spasial yang
signifikan akibat pelaksanaan penambangan yang tidak sepenuhnya mengikuti
rancangan sequence, ditandai dengan adanya overcut, undercut, dan overstripping.
Untuk menganalisis tingkat kepatuhan tersebut, penelitian ini menerapkan proses
rekonsiliasi mine-to-plan. Kepatuhan spasial diukur secara kuantitatif dengan
perangkat lunak Minescape 5.7 untuk membandingkan volume desain rancangan
sequence dengan volume realisasi aktual berdasarkan data topografi aktual, yang
kemudian menghasilkan nilai sequence accuracy dan rincian volume deviasi.
Sementara itu, kepatuhan produksi dievaluasi berdasarkan analisis kinerja alat gali
muat, yang meliputi produktivitas, waktu kerja efektif (EWH), serta utilisasi alat.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan spasial yang sangat rendah,
dengan nilai sequence accuracy masing-masing sebesar 39% untuk overburden dan
47% untuk batubara, atau 40% secara keseluruhan. Faktor penyebab dari rendahnya
kepatuhan spasial yaitu adanya undercut by design, di mana volume dalam
rancangan sequence melebihi kapasitas produksi operasional yang direncanakan.
Rendahnya kepatuhan produksi juga dipengaruhi oleh faktor operasional seperti
produktivitas alat yang tidak mencapai sasaran dan utilisasi alat yang tidak optimal
akibat tingginya waktu standby. Rekomendasi utama untuk meningkatkan
compliance di masa mendatang adalah penerapan proses rekonsiliasi plan-to-plan
sebagai langkah preventif untuk menyelaraskan sasaran desain dengan kapasitas
operasional alat gali-muat sebelum kegiatan penambangan dimulai.
Kata kunci: Compliance Tambang, Deviasi Spasial, Ketercapaian produksi,
Rekonsiliasi Penambangan, Sequence Accuracy
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | TITUS INDRAWAN BUTARBUTAR (Penulis-112210079) ; Tedy Agung Cahyadi (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Compliance Tambang, Deviasi Spasial, Ketercapaian produksi, Rekonsiliasi Penambangan, Sequence Accuracy |
| Subjek: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan |
| Depositing User: | A.Md Eko Suprapti |
| Date Deposited: | 10 Dec 2025 01:51 |
| Last Modified: | 10 Dec 2025 01:51 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/46015 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
