SASONGKO DWI PUTRA ARYANTA, . (2025) GEOLOGI DAN STUDI PENGARUH BATUAN ASAL TERHADAP KARAKTERISTIK ENDAPAN BAUKSIT LATERIT DAERAH NANGA TAYAP, KETAPANG, KALIMANTAN BARAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA.
|
Text
1_Cover_111210002.pdf Download (103kB) |
|
|
Text
2_Abstrak_111210002_.pdf Download (234kB) |
|
|
Text
3_Halaman Pengesahan_111210002.pdf Download (397kB) |
|
|
Text
4_Daftar Isi_111210002.pdf Download (279kB) |
|
|
Text
5_Daftar Pustaka_111210002.pdf Download (191kB) |
|
|
Text
6_Full Text_111210002.pdf Restricted to Repository staff only Download (33MB) |
Abstract
Daerah Tayap, Kecamatan Nanga tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah dengan potensi endapan bauksit laterit yang cukup besar. Endapan ini terbentuk akibat proses lateritisasi batuan beku berkomposisi asam hingga intermediet yang kaya akan aluminium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian, serta menganalisis pengaruh batuan asal terhadap karakteristik endapan bauksit laterit. Metode penelitian dilakukan dengan pemetaan geologi permukaan, pengambilan sampel laterit, serta analisis laboratorium berupa analisis petrografi dan analisis X-Ray Fluorescence (XRF). Selain itu juga dilakukan interpretasi data fisik endapan, data mineralogi, data geokimia, terhadap karakteristik endapan bauksit laterit dari total 168 titik pemboran. Berdasarkan hasil pemetaan diketahui Litologi dan Stratigrafi yang menyusun daerah penelitian adalah Satuan Syenogranite Sukadana (KuS), Satuan Granodiorit Sukadana (KuS), dan Endapan Gambut Rawa (Qa) dengan struktur geologi sesar mendatar kiri, dan kekar gerus. Hasil penelitian pada endapan bauksit laterit menunjukkan bahwa profil yang ada pada daerah penelitian meliputi beberapa horizon, yaitu terdiri dari horizon Overburden, horizom Ore Bauxite, horizon Kong, dan horizon Bedrock / Parent Rock. Persebaran endapan dibagi menjadi 3 Hill, yaitu Hill Syenogranite, Hill Granodiorit Utara, dan Hill Granodiorit Selatan. Dihasilkan ketebalan bauksit terbesar yaitu pada Hill Granodiorit Selatan dengan rata-rata tebal 6,77 meter. Kandungan geokimia Al2O3 pada horizon bauksit berbanding lurus dengan kadar K-Feldspar pada batuan asal Syenogranite dan Granodiorit, serta berbanding terbalik dengan kadar SiO2. Sehingga dihasilkan kandungan total Al2O3 melalui composite data pada Hill Syenogranite dengan rerata 52,89 % Al2O3, Hill Granodiorit Utara 45,71 % Al2O3, dan Granodiorit Selatan 46,34 % Al2O3. Kandungan Al terbanyak berada di Hill Syenogranite dikarenakan pengaruh batuan asal pada kandungan mineral K-Feldspar yang lebih banyak daripada Granodiorit dan derajat laterisasi yang tergolong strong laterization, dimana laterisasi yang kuat membantu proses pelindian silika dan pengkayaan alumunium yang optimal. Sehingga dihasilkan persebaran kualitas bauksit pada peta isograde dengan kualitas bauksit terbaik yaitu (Moderate - High Grade Bauxite) atau (45 - >50% Al2O3) berada di Hill Syenogranite.
Kata kunci: Bauksit Laterit, Batuan Asal, Geologi, Tayap
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | Sasongko Dwi Putra Aryanta (Penulis - 111210002) Joko Soesilo (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Bauksit Laterit, Batuan Asal, Geologi, Tayap. |
| Subjek: | Q Science > QE Geology |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi |
| Depositing User: | Bayu Pambudi |
| Date Deposited: | 03 Dec 2025 01:14 |
| Last Modified: | 03 Dec 2025 01:14 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45947 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
