UJI SINTETIK KOMPARATIF PENENTUAN HIPOSENTER MENGGUNAKAN METODE GEIGER DAN MONTE CARLO (STUDI KASUS: GEMPA PALU- DONGGALA, SULAWESI TENGAH, 28 SEPTEMBER 2018)

Najatullah, Agung Fikri (2025) UJI SINTETIK KOMPARATIF PENENTUAN HIPOSENTER MENGGUNAKAN METODE GEIGER DAN MONTE CARLO (STUDI KASUS: GEMPA PALU- DONGGALA, SULAWESI TENGAH, 28 SEPTEMBER 2018). Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

	Text 2_COVER_115210022_AGUNG FIKRI NAJATULLAH.pdf Download (295kB)
	Text 3_ABSTRAK_115210022_AGUNG FIKRI NAJATULLAH.pdf Download (278kB)
	Text 4_HALAMAN PENGESAHAN_115210022_AGUNG FIKRI NAJATULLAH.pdf Download (227kB)
	Text 5_DAFTAR ISI_115210022_AGUNG FIKRI NAJATULLAH.pdf Download (335kB)
	Text 6_DAFTAR PUSTAKA_115210022_AGUNG FIKRI NAJATULLAH.pdf Download (222kB)
	Text 1_SKRIPSI FULL_115210022_AGUNG FIKRI NAJATULLAH.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Gempa Palu-Donggala 28 September 2018 berkekuatan 7,4 M menimbulkan tsunami, likuefaksi, dan ribuan korban jiwa sehingga diperlukan penentuan hiposenter yang akurat untuk memahami mekanisme sumber gempa. Penelitian ini bertujuan membandingkan metode Geiger dan Monte Carlo dalam penentuan hiposenter dengan menggunakan data katalog BMKG dan stasiun seismik yang menjadi data sintetik dalam aspek akurasi dan efektivitas dari kedua algoritma metode penentuan hiposenter tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Geiger lebih unggul dengan pergeseran koordinat rata-rata yang kecil (Longitude 0,33 km, Latitude 0,02 km, kedalaman -0,71 km), rentang Misfits yang lebih sempit (0,38–0,44 s), residual terkonsentrasi di sekitar nol (-0,3 hingga 0,2 s),
serta konvergensi cepat hanya dalam ±5 iterasi dengan Runtime sangat singkat.
Sebaliknya, Monte Carlo menghasilkan pergeseran lebih besar (Longitude 9,91 km,
Latitude 6,79 km, kedalaman 5,05 km), distribusi Misfits lebar (0,072–2,032 s),
residual bervariasi (-5 hingga 3 s), serta memerlukan rata-rata ±512 iterasi dengan
Runtime lebih lama. Dengan demikian, metode Geiger lebih sesuai digunakan
untuk kasus gempa Palu-Donggala karena unggul dalam akurasi, konsistensi, dan
efisiensi Runtime, sedangkan Monte Carlo memiliki keterbatasan pada kebutuhan
iterasi dan Runtime yang lebih besar serta akurasi yang lebih rendah.
Kata kunci: Geiger, Gempa Bumi, Hiposenter, Misfits, Monte Carlo

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information:	Agung Fikri Najatullah (Penulis - 115210022) ; Wiji Raharjo (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords:	Geiger, Gempa Bumi, Hiposenter, Misfits, Monte Carlo
Subjek:	G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
Divisions:	Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geofisika
Depositing User:	Indah Lestari
Date Deposited:	21 Nov 2025 02:28
Last Modified:	21 Nov 2025 02:28
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45660

Actions (login required)

View Item