GEOLOGI, ALTERASI DAN MINERALISASI PADA TIPE ENDAPAN EPITERMAL SULFIDASI MENENGAH DAERAH TALIWANG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Munandar, Thamin Haris (2025) GEOLOGI, ALTERASI DAN MINERALISASI PADA TIPE ENDAPAN EPITERMAL SULFIDASI MENENGAH DAERAH TALIWANG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Skripsi thesis, UPN "Veteran"Yogyakarta.

	Text 2_Cover_111210162_Thamin Haris Munandar.pdf Download (103kB)
	Text 3_Abstrak_111210162_Thamin Haris Munandar.pdf Download (112kB)
	Text 4_Halaman Pengesahan_111210162_Thamin Haris Munandar .pdf Download (529kB)
	Text 5_Daftar Isi_111210162_Thamin Haris Munandar.pdf Download (197kB)
	Text 6_Daftar Pustaka_111210162_Thamin Haris Munandar.pdf Download (172kB)
	Text 1_Skripsi Full_111210162_Thamin Haris Munandar.pdf Restricted to Repository staff only Download (31MB)

Abstract

Lokasi penelitian terletak di area kerja PT Sumbawa Barat Mineral, Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Sumbawa memiliki potensi
sumber daya mineral logam yang signifikan terutama tembaga dan emas, dengan
cadangan mencapai 914 juta ton bijih berkadar rata-rata 0,53% tembaga dan 0,4 g/t
emas Secara fisiografis, Pulau Sumbawa termasuk ke dalam fisiografi Busur
Tengah dari rangkaian Kepulauan Sunda Kecil. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, alterasi, dan
mineralisasi yang berkembang di lokasi penelitian. Metode penelitian dibagi
menjadi empat tahapan, yaitu studi pendahuluan, pengambilan data lapangan,
analisis data, serta penyajian data dan penyusunan laporan akhir. Pola pengaliran
pada daerah penelitian terbagi menjadi dua tipe, yaitu pola aliran dasar paralel
(PRL) dan pola aliran ubahan subdendritik (SDND). Bentuk lahan yang
berkembang di lokasi penelitian terdiri atas bentuk lahan perbukitan struktural (S1),
bukit sisa (D1), dan dataran nyaris datar (D2). Secara stratigrafi daerah penelitian
tersusun atas dua satuan batuan, yaitu lava andesit dan breksi andesit yang berumur
Miosen Awal hingga Miosen Tengah, dengan hubungan stratigrafi yang bersifat
selaras. Struktur geologi yang berkembang di lokasi penelitian meliputi sesar yang
terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan arah tegasan utama, serta kekar gerus
dan kekar tarik yang sebagian terisi oleh urat kuarsa. Zona alterasi yang ditemukan
terdiri atas empat zona, yaitu zona alterasi silisik (kuarsa), zona argilik lanjut
(kuarsa ± dikit ± alunit ± ilit), zona argilik (ilit ± kaolinit ± kuarsa), dan zona
propilitik (klorit ± kalsit). Mineralisasi pada daerah penelitian terbentuk dalam
sistem urat, yang menunjukkan beragam tekstur seperti massive, comb/dogteeth,
bladed quartz, druzy, chalcedony, vuggy, dan crustiform. Mineral bijih yang
teridentifikasi meliputi pirit (FeS₂), kalkopirit (CuFeS₂), galena (PbS), sfalerit
((Zn,Fe)S), kovelit (CuS), azurit (Cu₃(CO₃)₂(OH)₂), dan malakit (Cu₂CO₃(OH)₂).
Berdasarkan karakteristik litologi, tipe alterasi, mineralisasi, dan tekstur urat yang
dijumpai, maka endapan bijih di lokasi penelitian diklasifikasikan sebagai endapan
epitermal dengan tingkat sulfidasi menengah.
Kata Kunci : Alterasi, Epitermal Sulfidasi Menengah, Geologi, Mineralisasi

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information:	Thamin Haris Munandar (Penulisan - 111.210.162); Septyo Uji Pratomo (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords:	Alterasi, Epitermal Sulfidasi Menengah, Geologi, Mineralisasi
Subjek:	Q Science > QE Geology T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions:	Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi
Depositing User:	UPA Perpustakaan
Date Deposited:	20 Nov 2025 02:46
Last Modified:	20 Nov 2025 02:46
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/45613

Actions (login required)

View Item