Muhammad Attila Abhista Yanwar, . (2025) PENGARUH JUMLAH MOLASE TERHADAP PEMBENTUKAN BRIKET KONSENTRAT PASIR BESI SETELAH PENCUCIAN. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
|
Text
Cover_112210020.pdf Download (113kB) |
|
|
Text
Abstrak_112210020.pdf Download (570kB) |
|
|
Text
Lembar Pengesahan_112210020.pdf Download (156kB) |
|
|
Text
Daftar Isi_112210020.pdf Download (417kB) |
|
|
Text
Daftar Pustaka_112210020.pdf Download (468kB) |
|
|
Text
Skripsi Fulltext_112210020.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
Pasir besi termasuk jenis sumber daya alam yang banyak ditemukan dan tersebar luas di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu pemanfaatanya bisa digunakan untuk pembuatan briket. Penggunaannya sebagai bahan baku dalam pembuatan briket dapat meningkatkan nilai tambah dan efisiensi produksi. Proses pembuatan briket ini melibatkan beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan bahan pengikat. Pencucian pasir besi sendiri juga digunakan untuk menghilangkan kadar garam yang ada pada konsentrat besi.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu jumlah kadar molase yang optimal dalam pembuatan briket pasir besi yang telah dicuci. Metode penelitian dimulai dengan studi literatur, observasi lapangan, pengambilan sampel pasir besi dengan metode test pit, persiapan untuk pemisahan sampel pasir besi magnetit dengan non-magnetit, pencucian konsentrat, pengayakan dengan ayakan 20 mesh, pencampuran dengan molase, pencetakan menjadi briket kemudian dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan dari briket tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian campuran konsentrat dengan kandungan molase 5%, 7%, 10%, 12%, 15%, dan 17%, didapatkan kekuatan briket dengan kadar molase 5% sebesar 1,227 Mpa dan 7% sebesar 4,569 MPa memiliki nilai kuat tekan dibawah batas optimum karena kekurangan mineral perekat mengakibatkan briket mudah rapuh. Sedangkan briket dengan kadar molase 17% juga memiliki nilai kuat tekan 3,746 MPa dibawah batas optimum karena terlalu banyak mengandung kadar molase sehingga briket tidak kering secara sempurna dan ketika sudah kering, briket akan rapuh dan akan mengembang. Maka dari itu, penggunaan kadar molase dengan standar optimum adalah briket dengan kadar molase 10%, 12%, dan 15% dengan nilai masing-masing 5,446 MPa; 8,7 MPa; dan 10,515 MPa karena memiliki ikatan antar partikel yang merata.
Berdasarkan perbandingan data untuk campuran konsentrat yang tidak dilakukan pencucian dengan kandungan molase 5%, 10%, 15%, dan 20%. Data briket yang telah dicuci memiliki nilai kuat tekan lebih tinggi daripada yang tidak dilakukan pencucian. Hal tersebut dikarenakan kandungan garam setelah pencucian dengan air tawar sudah hilang.
| Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | Muhammad Attila Abhista Yanwar (Penulis - 112210020) ; Dwi Poetranto Waloejo Adji (Pembimbing) |
| Uncontrolled Keywords: | Pasir besi, Molase, Briket, Kuat tekan |
| Subjek: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan |
| Depositing User: | Indah Lestari |
| Date Deposited: | 23 Oct 2025 06:50 |
| Last Modified: | 23 Oct 2025 06:50 |
| URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44886 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
