RELOKASI HIPOSENTER GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE DOUBLE DIFFERENCE WILAYAH BUSUR BANDA DAN SEKITARNYA

WANGI, ANYELIR SEKAR (2025) RELOKASI HIPOSENTER GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE DOUBLE DIFFERENCE WILAYAH BUSUR BANDA DAN SEKITARNYA. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1_Skripsi Full_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf] Text
1_Skripsi Full_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[thumbnail of 2_Cover_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf] Text
2_Cover_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf

Download (136kB)
[thumbnail of 3_Abstrak_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf] Text
3_Abstrak_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf

Download (208kB)
[thumbnail of 4_Halaman Pengesahan_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf] Text
4_Halaman Pengesahan_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf

Download (85kB)
[thumbnail of 5_Daftar Isi_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf] Text
5_Daftar Isi_115210008_Anyelir Sekar Wangi.pdf

Download (219kB)
[thumbnail of 6_Daftar Pustaka_11510008_Anyelir Sekar Wangi.pdf] Text
6_Daftar Pustaka_11510008_Anyelir Sekar Wangi.pdf

Download (210kB)

Abstract

RELOKASI HIPOSENTER GEMPA BUMI MENGGUNAKAN
METODE DOUBLE DIFFERENCE WILAYAH BUSUR BANDA
DAN SEKITARNYA
Oleh
Anyelir Sekar Wangi
NIM : 115210008
(Program Studi Sarjana Teknik Geofisika)
Wilayah Busur Banda memiliki tingkat seismisitas yang tinggi akibat interaksi
kompleks antara Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kompleksitas
tektonik ini menyebabkan ketidakpastian dalam penentuan lokasi hiposenter gempa
bumi dan perlu dilakukan opstimalisasi lokasi hiposenter. Untuk meningkatkan
akurasi lokasi hiposenter, dilakukan proses relokasi menggunakan algoritma
Double-Difference (DD), yang menghitung selisih waktu tiba gelombang antara
pasangan gempa yang berdekatan. Proses relokasi ini memerlukan data katalog
gempa dan informasi stasiun seismik. Tahapan yang dilakukan adalah Ph2dt untuk
memasangkan kejadian gempa dan HypoDD untuk proses relokasi hiposenter.
Sebanyak 4.741 kejadian gempa tercatat sebelum relokasi, dan 4.332 kejadian
setelah proses relokasi. Hasil relokasi dianalisis melalui histogram residual untuk
quality control serta perbandingan kedalaman sebelum dan sesudah relokasi.
Diagram rose digunakan untuk melihat arah pergeseran hiposenter, sementara kurva
damping digunakan untuk menentukan nilai redaman yang optimal. Distribusi
hiposenter yang telah direlokasi menunjukkan bahwa bagian utara dan selatan
Busur Banda memiliki seismisitas tinggi yang dipengaruhi oleh zona subduksi dan
struktur aktif. Sebaliknya, bagian timur menunjukkan aktivitas seismik yang lebih
rendah karena berada pada zona tektonik yang lebih stabil. Sebanyak sembilan
penampang melintang arah utara–selatan dan timur–barat dianalisis, dengan
kedalaman hiposenter antara 10 km hingga 600 km. Gempa dangkal umumnya
terkait dengan sesar aktif di kerak, sedangkan gempa menengah hingga dalam
berhubungan dengan proses subduksi.
Kata Kunci: Busur Banda, Double Difference, HypoDD, Relokasi Hiposenter,
Seismisitas, Zona Subduksi, Zona Patahan.

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Busur Banda, Double Difference, HypoDD, Relokasi Hiposenter, Seismisitas, Zona Subduksi, Zona Patahan.
Subjek: Q Science > QE Geology
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geofisika
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 22 Oct 2025 04:03
Last Modified: 22 Oct 2025 04:03
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44744

Actions (login required)

View Item View Item