STUDI MOBILITAS UNSUR DENGAN PENDEKATAN MASS BALANCE PADA PROFIL NIKEL LATERIT DAERAH BOEDINGI, KECAMATAN LASOLO, KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

ABYANTARA, SANDYA HAIKAL (2025) STUDI MOBILITAS UNSUR DENGAN PENDEKATAN MASS BALANCE PADA PROFIL NIKEL LATERIT DAERAH BOEDINGI, KECAMATAN LASOLO, KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text 1_Skripsi full_111210146_Sandya Haikal Abyantara.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB)
	Text 2_Cover_111210146_Sandya Haikal Abyantaraa.pdf Download (119kB)
	Text 3_Abstrak_111210146_Sandya Haikal Abyantara.pdf Download (121kB)
	Text 4_Halaman Pengesahan_111210146_Sandya Haikal Abyantara.pdf Download (217kB)
	Text 5_Daftar Isi_111210146_Sandya Haikal Abyantara.pdf Download (58kB)
	Text 6_Daftar Pustaka_111210146_Sandya Haikal Abyantara.pdf Download (101kB)

Abstract

SARI
STUDI MOBILITAS UNSUR DENGAN PENDEKATAN MASS
BALANCE PADA PROFIL NIKEL LATERIT DAERAH
BOEDINGI, KECAMAATAN LASOLO, KABUPATEN
KONAWE UTARA, SULAWESI TENGAH
Oleh
Sandya Haikal Abyantara
111210146
(Program Studi Sarjana Teknik Geologi)
Endapan nikel laterit terbentuk melalui pelapukan kimia intensif terhadap batuan
ultramafik di lingkungan tropis, yang menyebabkan redistribusi unsur geokimia
secara vertikal dalam profil tanah. Pemahaman mobilitas unsur selama pelapukan
penting untuk mengevaluasi pola pengayaan, pelindian, dan distribusi logam
bernilai ekonomis seperti nikel (Ni). Penelitian ini bertujuan mengkaji mobilitas
unsur utama (Fe, Al, Mg, Si, dan Ni) serta hubungannya dengan tingkat laterisasi
pada sistem pelapukan vertikal di daerah Boedingi, Kecamatan Lasolo, Kabupaten
Konawe Utara. Metode yang digunakan adalah pendekatan mass balance
berdasarkan prinsip kekekalan massa, yang menghitung nilai akumulasi (gain) dan
pelindian (loss) unsur secara kuantitatif terhadap batuan induk. Perhitungan
dilakukan berdasarkan data analisis kimia metode X-Ray Fluorescence (XRF) pada
tiga titik bor. Evaluasi tingkat laterisasi dilakukan menggunakan diagram segitiga
SiO₂–Al₂O₃–Fe₂O₃
menurut
pendekatan
Schellmann
(1986),
untuk
mengelompokkan zona pelapukan ke dalam kategori laterisasi lemah, sedang, atau
kuat. Hasil menunjukkan bahwa unsur Fe dan Al bersifat immobile, mengalami
akumulasi pada zona limonit. Sebaliknya, unsur Mg dan Si bersifat highly mobile,
dengan nilai mobilitas negatif konsisten di seluruh zona pelapukan. Unsur Ni
menunjukkan karakter semi-mobile, dengan akumulasi signifikan pada zona
saprolit lunak. Pengayaan lokal Ni juga terjadi di beberapa titik zona limonit,
diduga akibat remobilisasi vertikal atau kondisi redoks mikro-lokal. Korelasi antara
tingkat laterisasi dan mobilitas unsur menunjukkan bahwa zona dengan tingkat
laterisasi tinggi mendukung akumulasi unsur oksidasi (Fe, Al), sementara unsur
mobile (Mg, Si, Ni) cenderung hilang dari bagian atas profil dan terakumulasi di
zona tengah. Kesimpulannya, mobilitas unsur dalam profil laterit dipengaruhi oleh
sifat kimia unsur, tingkat pelapukan, kondisi redoks, dan posisi vertikal. Kombinasi
data geokimia, mobilitas unsur, dan tingkat laterisasi memberikan pemahaman
menyeluruh terhadap pelapukan dan potensi eksplorasi nikel laterit di daerah
penelitian.
Kata kunci: Nikel laterit, mobilitas unsur, mass balance, laterisasi, pelapukan.
vii

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Uncontrolled Keywords:	Nikel laterit, mobilitas unsur, mass balance, laterisasi, pelapukan. vii
Subjek:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	21 Oct 2025 01:53
Last Modified:	21 Oct 2025 01:53
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44621

Actions (login required)

View Item