EVALUASI LAJU IRIGASI, AGGLOMERASI, DAN ZAT ADITIF TERHADAP PELINDIAN BIJIH TEMBAGA SULFIDA DENGAN METODE UJI KOLOM DI PT BATUTUA TEMBAGA RAYA

DHIA UL FARUQ SHAFARIAN, . (2025) EVALUASI LAJU IRIGASI, AGGLOMERASI, DAN ZAT ADITIF TERHADAP PELINDIAN BIJIH TEMBAGA SULFIDA DENGAN METODE UJI KOLOM DI PT BATUTUA TEMBAGA RAYA. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1_Cover_116210011.pdf] Text
1_Cover_116210011.pdf

Download (102kB)
[thumbnail of 2_Abstrak_116210011.pdf] Text
2_Abstrak_116210011.pdf

Download (197kB)
[thumbnail of 3_Halaman Pengesahan_116210011.pdf] Text
3_Halaman Pengesahan_116210011.pdf

Download (512kB)
[thumbnail of 4_Daftar Isi_116210011.pdf] Text
4_Daftar Isi_116210011.pdf

Download (390kB)
[thumbnail of 5_Daftar Pustaka_116210011.pdf] Text
5_Daftar Pustaka_116210011.pdf

Download (186kB)
[thumbnail of 6_Skripsi Full_116210011.pdf] Text
6_Skripsi Full_116210011.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)
Official URL: https://upnyk.ac.id

Abstract

PT Batutua Tembaga Raya merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memurnikan bijih tembaga menjadi katoda tembaga dengan proses hidrometalurgi. Semakin bertambahnya waktu, perusahaan dihadapkan dengan tantangan dimana bijih yang diproses mulai menandakan sifat sifat refraktori. Dikarenakan proses ekstraksi diawali dengan pelindian tumpukan, maka perlu dilakukan evaluasi parameter ulang dimulai dari penetapan laju irigasi, proses agglomerasi (dikarenakan salah satu fasilitas peremuk belum memiliki unit penggumpal, dan yang terakhir penambahan zat aditif untuk meningkatkan perolehan Cu. Pengujian dilakukan menggunakan metode kolom dengan tiga tahap utama: (1) uji penentuan laju irigasi (6, 8, dan 10 L/m²/h), (2) uji agglomerasi, dan (3) uji penambahan zat aditif (Mn 2.000 ppm, Mn 3.000 ppm, Cl 8.000 ppm, serta kombinasi Mn 1.892 ppm + Cl 4.000 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju irigasi optimum diperoleh pada 8 L/m²/h dengan recovery Cu sebesar 33,60 %. Perlakuan agglomerasi meningkatkan distribusi larutan dan menghasilkan recovery lebih tinggi yaitu 38,83 %. Penambahan zat aditif memberikan pengaruh paling signifikan, di mana MnO₂ 2000 ppm menghasilkan recovery tertinggi sebesar 45,93 %. Peningkatan recovery diikuti dengan perbaikan kinetika pelindian tanpa menyebabkan pelarutan pengotor yang berlebihan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi laju irigasi 8 L/m²/h, agglomerasi, dan penambahan MnO₂ 2.000 ppm merupakan kondisi operasi yang paling optimal. Kondisi ini mampu meningkatkan efisiensi pelindian Cu sekaligus mempertahankan selektivitas, sehingga direkomendasikan untuk diaplikasikan pada operasi heap leach di PT Batutua Tembaga Raya.

Kata kunci: Agglomerasi, Laju Irigasi, Uji Kolom, Bijih Tembaga Sulfida, Zat Aditif

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information: Dhia Ul Faruq Shafarian (Penulis - 116210011) Imam Prasetyo (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords: Agglomerasi, Laju Irigasi, Uji Kolom, Bijih Tembaga Sulfida, Zat Aditif
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Metalurgi
Depositing User: Indah Lestari
Date Deposited: 21 Oct 2025 01:13
Last Modified: 21 Oct 2025 01:13
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44604

Actions (login required)

View Item View Item