LATAR BELAKANG REINTERPRETASI ARTICLE 9 KONSTITUSI 1947 JEPANG ERA PERDANA MENTERI SHINZO ABE

WIJAYA, ERIKO BUNNANDA (2025) LATAR BELAKANG REINTERPRETASI ARTICLE 9 KONSTITUSI 1947 JEPANG ERA PERDANA MENTERI SHINZO ABE. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of ABSTRAK_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf] Text
ABSTRAK_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf

Download (92kB)
[thumbnail of COVER_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf] Text
COVER_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf

Download (84kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf] Text
DAFTAR ISI_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf

Download (59kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA _151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA _151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf

Download (175kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf

Download (150kB)
[thumbnail of Skripsi Fulltext_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf] Text
Skripsi Fulltext_151190062_Eriko Bunnanda Wijaya.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji latar belakang penafsiran ulang Shinzo Abe
terhadap article 9 Konstitusi Jepang 1947 selama menjabat sebagai perdana
menteri (2012-2020). Article 9, yang meninggalkan perang dan melarang Jepang
mempertahankan kekuatan militer, telah menjadi landasan identitas pasifis Jepang
sejak Perang Dunia II. Dengan menggunakan kerangka teoritis konstruktivis
Alexander Wendt, studi ini menganalisis bagaimana perubahan dinamika
keamanan regional, termasuk ketegasan Tiongkok dan ancaman nuklir Korea
Utara, memengaruhi keputusan Abe untuk menafsirkan ulang konstitusi ini.
Pernyataan Wendt bahwa "anarki adalah apa yang dibuat negara" memberikan
dasar untuk memahami bagaimana identitas keamanan Jepang tidak tetap tetapi
dibangun secara sosial melalui interaksi antar negara dan proses politik domestik.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis kualitatif untuk
menyelidiki bagaimana norma dan konstruksi identitas membentuk transisi Jepang
dari pasifisme ketat ke "pasifisme proaktif”. Temuan penelitian menunjukkan
bahwa Abe secara strategis merekonstruksi identitas keamanan Jepang dengan
membingkai interpretasi ulang bukan sebagai penolakan pasifisme, tetapi sebagai
adaptasi yang diperlukan untuk tantangan keamanan kontemporer. Hal ini
memungkinkan Jepang untuk memperluas kemampuan militernya dan
berpartisipasi dalam operasi pertahanan diri kolektif sambil mempertahankan
kesinambungan dengan nilai-nilai pasifisnya. Studi ini berkontribusi untuk
memahami bagaimana identitas nasional berkembang melalui interaksi politik
domestik, warisan sejarah, dan lingkungan geopolitik yang berubah, menyoroti
peran kepemimpinan strategis dalam menavigasi kendala konstitusional, serta
menanggapi ancaman keamanan yang muncul di Asia Timur.
Kata Kunci : Reinterpretasi Article 9, Pertahanan Jepang, Shinzo Abe,
Konstruktivisme
viii
ABSTRACT
This study examines the background of Shinzo Abe's reinterpretation of
Article 9 of the 1947 Japanese Constitution during his tenure as prime minister
(2012-2020). Article 9, which forbade Japan from maintaining military power, has
been the cornerstone of Japan's pacifist identity since World War II. Using
Alexander Wendt's constructivist theoretical framework, this study analyzes how
changing regional security dynamics, including China's assertiveness and North
Korea's nuclear threat, influenced Abe's decision to reinterpret the constitution.
Wendt's statement that "anarchy is what the state creates" provides a basis for
understanding how Japan's security identity is not fixed but socially constructed
through interstate interactions and domestic political processes. This study uses
qualitative descriptive-analytical methods to investigate how norms and identity
constructions shaped Japan's transition from strict pacifism to "proactive
pacifism". The study's findings suggest that Abe is strategically reconstructing
Japan's security identity by framing the reinterpretation not as a rejection of
pacifism, but as a necessary adaptation to contemporary security challenges. This
allowed Japan to expand its military capabilities and participate in collective self
defense operations while maintaining continuity with its pacifist values. This
study contributes to understanding how national identities evolve through
domestic political interactions, historical heritage, and changing geopolitical
environments, highlighting the role of strategic leadership in navigating
constitutional constraints, as well as responding to emerging security threats in
East Asia.
Keywords: Reinterpretation of Article 9, Japan's Defense, Shinzo Abe,
Constructivism
ix

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Reinterpretation of Article 9, Japan's Defense, Shinzo Abe, Constructivism
Subjek: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > (S1) Ilmu Hubungan Internasional
Depositing User: Eko Yuli
Date Deposited: 16 Oct 2025 07:01
Last Modified: 16 Oct 2025 07:01
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44488

Actions (login required)

View Item View Item