OPTIMASI PEROLEHAN TEMBAGA PADA PELINDIAN BIJIH SULFIDA KOMPLEKS MENGGUNAKAN OKSIDATOR FERRIC SULFATE (Fe2(SO4)3) MELALUI METODE UJI KOLOM

Wijayanti, Luluk Nofitasari (2025) OPTIMASI PEROLEHAN TEMBAGA PADA PELINDIAN BIJIH SULFIDA KOMPLEKS MENGGUNAKAN OKSIDATOR FERRIC SULFATE (Fe2(SO4)3) MELALUI METODE UJI KOLOM. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

[thumbnail of 1_Cover_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf] Text
1_Cover_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf

Download (184kB)
[thumbnail of 2_Abstrak_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf] Text
2_Abstrak_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf

Download (249kB)
[thumbnail of 3_Halaman Pengesahan_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf] Text
3_Halaman Pengesahan_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf

Download (229kB)
[thumbnail of 4_Daftar Isi_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf] Text
4_Daftar Isi_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf

Download (245kB)
[thumbnail of 5_Daftar Pustaka_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf] Text
5_Daftar Pustaka_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf

Download (212kB)
[thumbnail of 6_Skripsi Full_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf] Text
6_Skripsi Full_116210017_Luluk Nofitasari Wijayanti.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
Official URL: https://upnyk.ac.id/

Abstract

Bijih tembaga dari Pit Lerokis Zona 5, PT Batutua Tembaga Raya, didominasi mineral chalcopyrite (CuFeS2) yang bersifat refraktori, sehingga menjadi kendala utama dalam proses pelindian suhu ruang. Menurunnya kandungan mineral sulfida sekunder (chalcocite (Cu2S), covellite (CuS), bornite (Cu5FeS4)) yang lebih mudah larut semakin menekan perolehan tembaga. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan perolehan tembaga melalui penambahan ferric sulfate (Fe2(SO4)3) sebagai oksidator, serta mengevaluasi pengaruhnya terhadap kondisi redoks, kinetika pelindian, dan perilaku logam pengotor pada uji kolom. Penelitian dilakukan dengan metode column leaching selama 32 hari menggunakan empat variasi: (1) tanpa oksidator (baseline), (2) ferric sulfate saat aglomerasi, (3) ferric sulfate dalam larutan pelindi, dan (4) kombinasi keduanya. Analisis meliputi diagnostic leach, titrasi, Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), serta pemantauan Eh-pH. Hasil menunjukkan kolom baseline hanya menghasilkan recovery tembaga (Cu) sebesar 11,9% dengan laju pelindian dikendalikan difusi ion melalui lapisan pasif sulfur dan Fe-sulfida. Penambahan ferric sulfate meningkatkan kondisi oksidatif (Eh ~0,36–0,40 V) dan mempercepat pelarutan sulfida sekunder. Recovery Cu meningkat menjadi 14,8% pada aglomerasi, 25,1% pada perlakuan larutan, dan mencapai 26,89% pada kombinasi keduanya. Besi (Fe) sebagian besar tetap berada dalam residu sebagai pyrite, sedangkan seng (Zn) lebih mudah larut hingga >15%. Analisis kinetika dengan Shrinking Core Model (SCM) menunjukkan bahwa mekanisme pengendali utama adalah difusi ion melalui lapisan produk (R2 > 0,99), menegaskan sifat refraktori chalcopyrite. Secara keseluruhan, ferric sulfate terbukti efektif mengoptimalkan perolehan tembaga pada bijih sulfida kompleks, meskipun dominasi chalcopyrite masih memerlukan strategi lanjutan seperti pengendalian Eh-pH atau bioleaching untuk meningkatkan efisiensi pelindian.

Kata kunci: optimasi, pelindian tembaga, bijih sulfida kompleks, ferric sulfate, uji kolom, kinetika

Item Type: Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information: Luluk Nofitasari Wijayanti (Penulis-116210017) Ir. Frideni Yushandiana Putri G. F., S.T., M.T.
Uncontrolled Keywords: optimasi, pelindian tembaga, bijih sulfida kompleks, ferric sulfate, uji kolom, kinetika
Subjek: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Metalurgi
Depositing User: Indah Lestari
Date Deposited: 14 Oct 2025 06:50
Last Modified: 14 Oct 2025 06:50
URI: http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44355

Actions (login required)

View Item View Item