PENGARUH INTERNATIONAL JUSTICE MISSION (IJM) TERHADAP PENCAPAIAN TIER 1 FILIPINA DALAM PENANGANAN PERDAGANGAN MANUSIA

LIANG, EVELYN STEFILIANA (2025) PENGARUH INTERNATIONAL JUSTICE MISSION (IJM) TERHADAP PENCAPAIAN TIER 1 FILIPINA DALAM PENANGANAN PERDAGANGAN MANUSIA. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text Abstrak_151210014_EVELYN STEFILIANA LIANG.pdf Download (237kB)
	Text Cover_151210014_EVELYN STEFILIANA LIANG.pdf Download (289kB)
	Text Daftar Isi_151210014_EVELYN STEFILIANA LIANG.pdf Download (256kB)
	Text Daftar Pustaka_151210014_EVELYN STEFILIANA LIANG.pdf Download (238kB)
	Text LEMBAR PERSETUJUAN DAN HALAMAN PENGESAHAN_151210014_EVELYN STEFILIANA LIANG.pdf Download (586kB)
	Text SKRIPSI_Fulltext_151210014_EVELYN STEFILIANA LIANG.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK
Pengaruh International Justice Mission (IJM) dalam memerangi perdagangan manusia
di Filipina, khususnya terkait kasus Online Sexual Exploitation of Children (OSEC),
menggambarkan bagaimana peran aktor non-negara dapat menjadi elemen penting
dalam tata kelola global. Filipina menonjol sebagai satu-satunya negara di Asia
Tenggara yang berhasil mempertahankan peringkat TIER 1 dalam Trafficking in
Persons (TIP) oleh Departemen Luar Negeri AS, suatu pencapaian yang terkait erat
dengan keterlibatan IJM sebagai International Non-Governmental Organization
(INGO). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran IJM dalam mencapai dan
mempertahankan status TIER 1 Filipina dengan memanfaatkan kerangka teori
Organisasi Internasional dan Jaringan Advokasi Transnasional (Transnational
Advocacy Networks/TAN). Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif-deskriptif,
dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui tinjauan pustaka dari sumber
akademis, laporan organisasi, dan dokumen kebijakan yang relevan. Hipotesis
penelitian ini menegaskan bahwa IJM memainkan peran penting melalui tiga
mekanisme pengaruh TAN yaitu, pembingkaian isu dan penetapan agenda, pengaruh
pada prosedur institusional, dan pengaruh perubahan kebijakan. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa IJM tidak hanya berfungsi sebagai mitra operasional pemerintah
dalam penegakan hukum dan perlindungan korban, tetapi juga bertindak sebagai aktor
transnasional yang mendorong transformasi sistemik melalui pendekatan advokasi
berlapis. Penelitian ini menggarisbawahi bahwa keterlibatan INGO seperti IJM dapat
memberikan legitimasi moral dan kapasitas teknis dalam membentuk respons negara
terhadap isu perdagangan manusia, serta pentingnya kolaborasi lintas aktor dalam
menciptakan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kata kunci: International Justice Mission, perdagangan manusia di Filipina,
Transnational Advocacy Network
ix
ABSTRACT
The International Justice Mission's (IJM) influence in combating human trafficking in
the Philippines, particularly in the case of Online Sexual Exploitation of Children
(OSEC), illustrates how the role of non-state actors can be a crucial element in global
governance. The Philippines stands out as the only country in Southeast Asia to
successfully maintain its TIER 1 ranking in Trafficking in Persons (TIP) by the US
Department of State, an achievement closely linked to IJM's involvement as an
International Non-Governmental Organization (INGO). This study aims to analyze
IJM's role in achieving and maintaining the Philippines' TIER 1 status by utilizing the
theoretical framework of International Organizations and Transnational Advocacy
Networks (TAN). This study adopts a qualitative-descriptive approach, using data
collection techniques through a literature review of academic sources, organizational
reports, and relevant policy documents. The research hypothesis asserts that IJM plays
a significant role through three TAN influence mechanisms: issue framing and agenda
setting, influence on institutional procedures, and influence on policy change. The
research findings show that IJM not only serves as an operational partner for the
government in law enforcement and victim protection, but also acts as a transnational
actor driving systemic transformation through a multi-layered advocacy approach.
This research underscores that the involvement of INGOs like IJM can provide moral
legitimacy and technical capacity in shaping the state's response to human trafficking
issues, as well as the importance of cross-actor collaboration in creating inclusive and
sustainable policies.
Keywords: International Justice Mission, human trafficking in the Philippines,
Transnational Advocacy Network
x

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Uncontrolled Keywords:	International Justice Mission, human trafficking in the Philippines, Transnational Advocacy Network
Subjek:	H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:	Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > (S1) Ilmu Hubungan Internasional
Depositing User:	Eko Yuli
Date Deposited:	13 Oct 2025 02:49
Last Modified:	13 Oct 2025 02:49
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44251

Actions (login required)

View Item