IMPLEMENTASI 5S PADA AREA PRODUKSI TAHU KUNING GUNA MENGURANGI PEMBOROSAN TRANSPORTASI (Studi kasus di UMKM Tahu Maryanto, Maguwoharjo, Sleman)

WIBOWO, PRASETIO ARI (2025) IMPLEMENTASI 5S PADA AREA PRODUKSI TAHU KUNING GUNA MENGURANGI PEMBOROSAN TRANSPORTASI (Studi kasus di UMKM Tahu Maryanto, Maguwoharjo, Sleman). Skripsi thesis, UPN "Veteran" Yogyakarta.

	Text 2_Cover_122200062_Prasetio Ari Wibowo.pdf Download (362kB)
	Text 3_Abstrak_122200062_Prasetio Ari Wibowo.pdf Download (137kB)
	Text 4_Halaman Pengesahan_122200062_Prasetio Ari Wibowo.pdf Download (512kB)
	Text 5_Daftar Isi_122200062_Prasetio Ari Wibowo.pdf Download (123kB)
	Text 6_Daftar Pustaka_122200062_Prasetio Ari Wibowo.pdf Download (118kB)
	Text 1_Skripsi full_122200062_Prasetio Ari Wibowo.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

UMKM Tahu Maryanto merupakan sebuah usaha mikro yang bergerak di
bidang industri pembuatan tahu. Salah satu jenis produk yang diminati adalah tahu
kuning. Hasil observasi dan pengukuran pada proses pembuatan tahu kuning
ditemukan pemborosan atau aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah tetapi
dibutuhkan (necessary but not value added) dalam bentuk aktivitas transportasi
seperti aktivitas transportasi dari pencetakan ke pemotongan sejauh 6,7 meter akibat
urutan proses yang tidak tepat sehingga transportasi menjadi lebih. Kedua, proses
perendaman masih dilakukan secara manual sehingga pekerja harus bolak-balik
sejauh 5,4 meter untuk mengisi air. Pemborosan lainnya yaitu aktivitas memilah,
memindahkan dan membersihkan serta menata peralatan yang tidak atau belum
terpakai seperti pemindahan karung bekas, wadah, dan limbah sejauh 9–10 meter.
Berikutnya, aktivitas menyimpan ember sembarang tempat sehingga perlu
dilakukan proses penataan setelah proses penimbangan sehingga menambah
aktivitas transportasi dalam stasiun kerja. Pemborosan transportasi tersebut
mengakibatkan penyelesaian target produksi menjadi lebih lama (overtime).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi aktivitas pemborosan
transportasi adalah dengan menganalisis aktivitas pemborosan berdasarkan peta
aliran proses (Flow Process Chart) yang menggambarkan alur atau aktivitas yang
dilakukan pekerja kemudian menerapkan metode 5S pada area proses produksi.
Hasil analisis dari implementasi 5S yang diperoleh tersebut digunakan sebagai
dasar untuk mengurangi aktivitas pemborosan transportasi melalui perbaikan tata
letak stasiun kerja berdasarkan tingkat kedekatan antar stasiun kerja. Metode yang
dapat digunakan untuk menentukan tingkat kedekatan antar stasiun kerja adalah
Activity Relationship Chart (ARC).
Hasil penelitian dengan implementasi 5S dan perbaikan tata letak
menunjukkan terjadi pengurangan jumlah aktivitas dari 21 menjadi 20 aktivitas
operasi dan 11 menjadi 9 aktivitas transportasi. Hasil perbaikan tata letak tersebut
berdampak pada berkurangnya total waktu produksi 696,29 menit menjadi 672,76
menit serta total jarak perpindahan pada produk tahu kuning berkurang dari 683,20
m menjadi 557,20 m dalam 1 hari. Perbaikan tersebut menunjukkan terdapat
peningkatan efisiensi jarak perpindahan sebesar 18,44% atau 126 m.
Kata kunci: Pemborosan Transportasi, Peta Aliran Proses, Peta Hubungan
Aktivitas, Tata Letak, 5S

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information:	Prasetyo Ari Wibowo (penulis - 122200062); Berty Dwi Rahmawati (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords:	Pemborosan Transportasi, Peta Aliran Proses, Peta Hubungan Aktivitas, Tata Letak, 5S
Subjek:	H Social Sciences > HB Economic Theory H Social Sciences > HF Commerce
Divisions:	Fakultas Teknik Industri > (S1) Teknik Industri
Depositing User:	UPA Perpustakaan
Date Deposited:	09 Oct 2025 07:38
Last Modified:	09 Oct 2025 07:38
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44183

Actions (login required)

View Item