YANUAR, MUHAMAD ENGGAR (2025) OPTIMALISASI KINERJA ALAT MUAT GRAB CRANE LIEBHERR LHM500 DALAM KEGIATAN BONGKAR MUAT BATUBARA UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 708.000 TON/TAHUN DI PORT PT. INDOMINCO MANDIRI BONTANG KALIMANTAN TIMUR. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
Cover_112200039_Muhamad Enggar Yanuar.pdf Download (113kB) |
![]() |
Text
Abstrak_112200039_Muhamad Enggar Yanuar.pdf Download (93kB) |
![]() |
Text
Daftar isi_112200039_Muhamad Enggar Yanuar.pdf Download (35kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_112200039_Muhamad Enggar Yanuar.pdf Download (47kB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan_112200039_Muhamad Enggar.pdf Download (221kB) |
![]() |
Text
SkripsiFulltext_112200039_Muhamad Enggar Yanuar.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Di PT Indominco Mandiri ada beberapa alat bongkar muat batubara, yaitu
CBU (Continuous Barge Unloader) dan alat bongkar muat Grab Crane Liebherr
LHM500. Ada pun fokus penelitian ini ada pada alat bogkar muat Grab Crane
Liebherr LHM500 untuk mendukung produksi inloading (batubara masuk) ke
stockpile Port Stockyard.
Permasalahan yang terjadi pada saat ini merupakan belum optimalnya
kinerja dari alat muat dan tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan.
Pada tahun 2023 target produksi sebesar 650.000 ton/tahun dan diharapkan pada
tahun ini alat muat grab crane dapat memenuhi target produksi sebesar 708.000
ton/tahun. Berdasarkan hasil penelitian pada saat ini kemampuan produksi alat muat
grab crane sebesar 298,2 ton/jam atau 6.262,2 ton/hari pada letak posisi pertama
alat muat grab crane dan sebesar 202,45 ton/jam atau 4.251,45 ton/hari pada letak
posisi kedua alat muat grab crane.
Faktor – faktor yang mempengaruhi dari tidak optimalnya kinerja dari alat
muat grab crane, sehingga menyebabkan tidak tercapainya target produksi selama
ini diantaranya yaitu kemampuan operator yang kurang memadai, posisi alat muat
grab crane yang tidak optimal,dan kurangnya kapasitas conveyor, serta alat muat
yang sering mengalami kerusakan menjadi faktor penyebab tidak optimalnya
kinerja alat muat grab crane. Selain itu juga kehilangan waktu kerja yang
disebabkan oleh kerusakan alat, sandar tongkang batubara, pergantian shift pekerja,
waktu tunggu hopper penuh, pengumpulan material batubara di dalam tongkang,
dan penyiraman batubara karena berdebu. Kehilangan waktu kerja ini
menyebabkan effisiensi kerja alat muat grab crane menjadi rendah, yaitu sebesar
46,9%.
Upaya pengoptimalan kinerja alat muat dilakukan dengan beberapa cara.
Cara yang dilakukan diantaranya yaitu, melakukan pelatihan terhadap operator,
menempatkan alat muat grab crane pada posisi yang paling optimal dalam
melakukan pekerjaan bongkar muat batubara, mengganti flight bar pada conveyor
dan menambah kapasitas conveyor, kemudian menyediakan alat berat wheel loader
di dalam tongkang batubara, serta melakukan perbaikan dan perawatan alat secara
rutin untuk menghindari kerusakan alat yang terlalu lama. Dengan kemampuan
produksi alat muat pada posisi pertama sebesar 6.262,2 ton/hari, dapat mencapai
target produksi sebesar 708.000 ton/tahun, apabila alat dapat bekerja secara
berkelanjutan selama 10 hari kerja selama sebulan. Sesuai dengan laporan tahun
lalu bahwa kinerja alat muat grab crane terbanyak selama satu bulan sebanyak 10
hari kerja/bulan, bahkan dapat melebihi dari target produksi apabila alat dapat
bekerja lebih dari 10 hari kerja selama satu bulan, karena jam kerja alat muat grab
crane yang tersisa masih sangat besar selama satu bulan sekitar 20 hari kerja.
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BONGKAR MUAT BATUBAR |
Subjek: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Eny Suparny |
Date Deposited: | 02 Oct 2025 09:35 |
Last Modified: | 02 Oct 2025 09:35 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/44004 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |