Samosir, Irgiva. (2025) Analisis Efektivitas Kerja Alat Solo Drill Dengan Metode OMEE Pada Tambang Bawah Tanah DMLZ PT Freeport Indonesia. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
1_Cover_112210063_Irgiva Samosir.pdf Download (281kB) |
![]() |
Text
2_Abstrak_112210063_Irgiva Samosir.pdf Download (30kB) |
![]() |
Text
3_Halaman Pengesahan_112210063_Irgiva Samosir.pdf Download (303kB) |
![]() |
Text
4_Daftar Isi_112210063_Irgiva Samosir.pdf Download (227kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Pustaka_112210063_Irgiva Samosir.pdf Download (142kB) |
![]() |
Text
6_Skripsi Full_112210063_Irgiva Samosir.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
Abstract
PT Freeport Indonesia merupakan salah satu perusahaan pertambangan tembaga terbesar di dunia. Deep Mill Level Zone (DMLZ) merupakan salah satu area penambangan yang beroperasi menggunakan metode tambang bawah tanah block caving. Dalam metode ini, kegiatan pengeboran lubang ledak dilakukan menggunakan alat Solo Drill. Pada bulan Februari 2025, ketercapaian produksi pengeboran hanya sebesar 77,9% dari target yang telah ditetapkan.
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif untuk menganalisis efektivitas kerja alat Solo Drill dengan metode Overall Mining Equipment Effectiveness (OMEE), sebuah metrik komprehensif yang diadaptasi dari OEE untuk industri pertambangan. Parameter yang diukur dalam analisis efektivitas kerja adalah Ketersediaan Teknis (Technical Availability, At), Ketersediaan Mekanis (Mechanical Availability, Am), Utilisasi (Utilization, U), dan Indeks Produktivitas (Productivity Index, Pi).
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai efektivitas kerja pada seluruh unit Solo Drill berada pada rentang 10,15% hingga 39,76%. Produktivitas aktual Solo Drill berada pada rentang 19,85 m/jam hingga 22,20 m/jam, dengan rata-rata 21,45 m/jam. Indeks produktivitas (Pi) lima dari delapan unit berada di atas 100%, menunjukkan sebagian besar unit beroperasi dengan produktivitas di atas rata-rata. Tingkat ketersediaan teknis (At) dan ketersediaan mekanis (Am) sebagian besar unit berada di atas standar minimum 90% dan 85%. Namun, nilai utilisasi (U) seluruh unit berada pada rentang 11% hingga 46%, berada di bawah standar minimum 65%. Rendahnya utilisasi alat menjadi penyebab utama rendahnya efektivitas OMEE, meskipun kondisi teknis dan mekanis alat terjaga, ketidakoptimalan dalam pemanfaatan waktu kerja menyebabkan sejumlah unit gagal dalam mencapai target produksi.
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Irgiva Samosir (Penulis - 112210063) Bagus Wiyono (Pembimbing) Nurkhamim (Pembahas 1) Dwi Poetranto Waloejo Adji (Pembahas 2) Muhammad Rahman Yulianto (Pembahas 3) |
Uncontrolled Keywords: | Efektivitas Kerja, Overall Mining Equipment Effectiveness, Ketersediaan, Utilisasi, Produktivitas. |
Subjek: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Pertambangan |
Depositing User: | Bayu Pambudi |
Date Deposited: | 25 Sep 2025 01:48 |
Last Modified: | 25 Sep 2025 01:48 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43854 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |