Stefani Dian Setyawati, . (2025) TEKNIK KONSERVASI KERENTANAN PENCEMARAN IMBUHAN MATA AIR CLERENG DI KALURAHAN SENDANGSARI, KAPANEWON PENGASIH, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
1_Cover_114210024_Stefani Dian Setyawati.pdf Download (158kB) |
![]() |
Text
2_Abstrak_114210024_Stefani Dian Setyawati.pdf Download (225kB) |
![]() |
Text
3_Halaman Pengesahan_114210024_Stefani Dian Setyawati.pdf Download (216kB) |
![]() |
Text
4_Daftar Isi_114210024_Stefani Dian Setyawati.pdf Download (291kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Pustaka_114210024_Stefani Dian Setyawati.pdf Download (230kB) |
![]() |
Text
6_Skripsi Full_114210024_Stefani Dian Setyawati.pdf Restricted to Repository staff only Download (24MB) |
Abstract
Mata air Clereng merupakan salah satu sumber mata air yang terletak di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan aset penting yang dimanfaatkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun sebagai sumber air baku utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah layanannya. Permasalahan yang ada yaitu penurunan debit, potensi ancaman kualitas air pada mata air Clereng, serta kebutuhan air yang semakin bertambah tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik mata air Clereng dan daerah imbuhannya serta menganalisis kerentanan mata air berdasarkan karakteristik kualitas dan kuantitasnya untuk menentukan upaya konservasi yang sesuai
Metode yang digunakan meliputi survei dan pemetaan, purposive sampling dan grab sampling, uji laboratorium, serta analisis spasial deksriptif menggunakan metode DRASTIC, dan metode matematis Indeks Kekritisan Air (IKA). Metode DRASTIC dilalukan dengan melakukan overlay terhadap tujuh peta parameter DRASTIC untuk memperoleh daerah yang memiliki tingkat kerentanan pencemaran yang menjadi salah satu penentu kualitas imbuhan mata air.
Hasil menunjukkan bahwa mata air Clereng termasuk fracture springs dengan debit tahunan 125 l/s (kelas debit 4) dan memiliki sistem aliran conduit flow. Kualitas air belum memenuhi baku mutu pada parameter E.coli, total coliform, kekeruhan, dan warna. Proyeksi IKA menunjukkan kondisi mendekati kritis pada 2040, dan kritis pada 2054. Tingkat kerentanan pencemaran imbuhan mata air didominasi kerentanan sedang sebanyak 61,64% lalu tinggi 16,36%; sangat tinggi 11,07%; rendah 10,79%; sangat rendah 0,14%. Arahan konservasi mata air disesuaikan dengan tingkat kerentanan pada peta kerentanan pencemaran imbuhan mata air dengan pendekatan teknis (pembuatan rorak dan lubang resapan biopori), pendekatan non-teknis melalui penanaman pohon, dan pendekatan sosial-instansi.
Kata kunci: Daerah Imbuhan, DRASTIC, Indeks Kekritisan Air (IKA), Konservasi, Mata Air
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Stefani Dian Setyawati (Penulis - 114210024) Herwin Lukito (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | Daerah Imbuhan, DRASTIC, Indeks Kekritisan Air (IKA), Konservasi, Mata Air |
Subjek: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Lingkungan |
Depositing User: | Indah Lestari |
Date Deposited: | 22 Sep 2025 08:25 |
Last Modified: | 22 Sep 2025 08:25 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43782 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |