STUDI GEOLOGI DAN KORELASI ANTARA TINGKAT SERPENTINISASI DAN KADAR NI PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT DI AREA CAMP 1000, DAERAH SANGAJI UTARA, KECAMATAN MABA, KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, PROVINSI MALUKU UTARA

OCTARADINAR, DHAVINKA (2025) STUDI GEOLOGI DAN KORELASI ANTARA TINGKAT SERPENTINISASI DAN KADAR NI PADA ENDAPAN NIKEL LATERIT DI AREA CAMP 1000, DAERAH SANGAJI UTARA, KECAMATAN MABA, KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, PROVINSI MALUKU UTARA. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text 2_Cover_111210124_Dhavinka Octaradinar.pdf Download (93kB)
	Text 3_Abstrak_111210124_Dhavinka Octaradinar.pdf Download (57kB)
	Text 7_halaman pengesahan_111210124_Dhavinka Octaradinar.pdf Download (238kB)
	Text 5_Daftar Isi_111210124_Dhavinka Octaradinar.pdf Download (151kB)
	Text 6_Daftar Pustaka_111210124_Dhavinka Octaradinar.pdf Download (202kB)
	Text 1_Skripsi full_111210124_Dhavinka Octaradinar.pdf Restricted to Repository staff only Download (23MB)

Abstract

Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral yang melimpah, salah satunya
adalah endapan nikel laterit yang berasal dari pelapukan batuan ultramafik dan
tersebar di wilayah timur Indonesia, termasuk Sulawesi, Halmahera, dan Papua.
Endapan ini bernilai ekonomis tinggi karena kandungan nikelnya banyak digunakan
dalam industri modern. Salah satu faktor penting dalam pembentukan dan distribusi
nikel laterit adalah proses serpentinisasi pada batuan ultramafik, seperti peridotit
dan dunit, namun hubungan antara tingkat serpentinisasi dan kadar nikel masih
jarang dikaji secara khusus di wilayah Halmahera Timur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan menganalisis
hubungan antara tingkat serpentinisasi terhadap kadar nikel laterit pada zona
saprolit dan bedrock. Penelitian dilakukan di wilayah IUP PT. Antam Tbk. Unit
Geomin Area Camp 1000, Desa Sangaji Utara, Kecamatan Maba, Kabupaten
Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Daerah ini didominasi oleh batuan
ultramafik berupa dunit, peridotit, dan serpentinit yang telah mengalami pelapukan
tropis.
Metode yang digunakan mencakup pemetaan geologi, analisis geomorfologi dan
struktur geologi, analisis petrografi, serta pemanfaatan data geokimia sekunder
hasil uji XRF. Hubungan antara tingkat serpentinisasi dan kadar unsur dianalisis
menggunakan pendekatan statistik dan visualisasi boxplot.
Hasil menunjukkan adanya korelasi negatif antara tingkat serpentinisasi dan kadar
nikel, di mana kadar nikel tertinggi ditemukan pada batuan dengan tingkat
serpentinisasi rendah hingga sedang, dan menurun signifikan pada tingkat tinggi.
Sebaliknya, nilai Loss on Ignition (LOI) menunjukkan korelasi positif terhadap
tingkat serpentinisasi. Kesimpulannya, tingkat serpentinisasi berpengaruh
signifikan terhadap distribusi kadar nikel dalam endapan nikel laterit.
Kata kunci: geologi, halmahera, kadar Ni, nikel laterit, serpentinisasi

Item Type:	Tugas Akhir (Skripsi)
Additional Information:	DHAVINKA OCTARADINAR (Penulis-111210124) ; Setia Pambudi (Pembimbing)
Uncontrolled Keywords:	geologi, halmahera, kadar Ni, nikel laterit, serpentinisasi
Subjek:	Q Science > QE Geology
Divisions:	Fakultas Teknologi Mineral dan Energi > (S1) Teknik Geologi
Depositing User:	A.Md Eko Suprapti
Date Deposited:	09 Sep 2025 04:40
Last Modified:	09 Sep 2025 04:40
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43620

Actions (login required)

View Item