SEPTIASTIKA, HAFIDHA (2025) IDENTIFIKASI KONDISI KEKRITISAN DAERAH RESAPAN AIR DI KECAMATAN BAYAT, KLATEN, JAWA TENGAH DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
2_Cover_133210017_Hafidha Septiastika.pdf Download (160kB) |
![]() |
Text
3_Abstrak_133210017_Hafidha Septiastika.pdf Download (187kB) |
![]() |
Text
4_Halaman Pengesahan_133210017_Hafidha Septiastika.pdf Download (522kB) |
![]() |
Text
5_Daftar Isi_133210017_Hafidha Septiastika.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
6_Daftar Pustaka_133210017_Hafidha Septiastika.pdf Download (223kB) |
![]() |
Text
1_Skripsi full_133210017_Hafidha Septiastika.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
Abstract
Daerah resapan air merupakan kawasan yang berfungsi untuk menampung dan
meresapkan air hujan ke dalam tanah, guna menjaga keseimbangan siklus hidrologi.
Kecamatan Bayat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Klaten yang
terdampak bencana kekeringan saat musim kemarau pada tahun 2020 - 2023.
Kekeringan saat musim kemarau dapat diminimalisir dengan pembuatan informasi
pemetaan persebaran kondisi kekritisan daerah resapan air. Penelitian ini bertujuan
untuk identifikasi kondisi kekritisan daerah resapan air di Kecamatan Bayat beserta
sebaran dan luasannya secara spasial. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari 2025 - Mei 2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
kuantitatif deskriptif dengan uji lapangan berupa analisis tekstur tanah dan
pengukuran laju infiltrasi untuk validasi data. Data yang digunakan untuk analisis
kondisi daerah resapan air yaitu kemiringan lereng, potensi air tanah, curah hujan,
tekstur tanah, laju infiltrasi dan penggunaan lahan. Penentuan titik sampel
dilakukan secara purposive sampling berdasarkan hasil overlay peta jenis tanah,
kemiringan lereng dan potensi air tanah. Peta unit lahan dipilih secara sengaja yang
mewakili bagian lahan. Klasifikasi kondisi kekritisan daerah resapan air dilakukan
berdasarkan kriteria menurut PERMEN LHK No. 10 Tahun 2022 tentang
penyusunan Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai
(RURHL-DAS). Hasil penelitian menunjukkan Kecamatan Bayat memiliki kondisi
daerah resapan air Baik (1.160,19 ha atau 28,73%), Normal Alami (287,92 ha atau
7,13%), Mulai Kritis (430,31 ha atau 10,66%), Agak Kritis (1.263,87 ha atau
31,30%), dan Kritis (895,37 ha atau 22,18%).
Kata Kunci: daerah resapan air, kritis, Kecamatan Bayat, skoring, spasial.
Item Type: | Tugas Akhir (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | HAFIDHA SEPTIASTIKA (Penulis-133210017) ; Sari Virgawati (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | daerah resapan air, kritis, Kecamatan Bayat, skoring, spasial. |
Subjek: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > (S1) Ilmu Tanah |
Depositing User: | A.Md Eko Suprapti |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 02:35 |
Last Modified: | 05 Aug 2025 02:35 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43430 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |