MARDIAWAN, MAMAN (2025) PERUBAHAN KONDISI KEKRITISAN DAERAH RESAPAN AIR SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI SERAYU HULU KECAMATAN KEJAJAR, KABUPATEN WONOSOBO, PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014-2024. Skripsi thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
Cover_133210018_MAMAN MARDIAWAN.pdf Download (200kB) |
![]() |
Text
Abstrak_133210018_MAMAN MARDIAWAN.pdf Download (194kB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan_133210018_MAMAN MARDIAWAN.pdf Download (765kB) |
![]() |
Text
Daftar Isi_133210018_MAMAN MARDIAWAN.pdf Download (366kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_133210018_MAMAN MARDIAWAN.pdf Download (314kB) |
![]() |
Text
SkripsiFull_133210018_MAMAN MARDIAWAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Kekritisan daerah resapan air merupakan suatu kondisi lahan, di dalam maupun di luar kawasan hutan yang mengalami kerusakan, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sebagai daerah resapan air. Kondisi kekritisan daerah resapan air dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan lahan. Sub�DAS Serayu Hulu yang berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo telah mengalami perubahan penggunaan lahan terutama dari hutan menjadi lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kondisi kekritisan daerah resapan air di Sub-DAS Serayu Hulu pada tahun 2024 dan untuk mengetahui perubahannya dibandingkan dengan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif. Klasifikasi kondisi kekritisan daerah resapan air dilakukan menurut PERMEN LHK No. 10 Tahun 2022 tentang penyusunan Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RURHL�DAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2024, kondisi daerah resapan air diklasifikasikan ke dalam lima kelas, yaitu baik (11,7 km2), normal alami (1,18 km2), mulai kritis (16,68 km2), agak kritis (9,85 km2), dan kritis (1,5 km2). Dibandingkan dengan tahun 2014, telah terjadi perubahan kelas kondisi kekritisan daerah resapan air seluas 13,86 km² atau 33,88% dari total luas wilayah penelitian, dengan penurunan pada kelas baik (-1,28 km2 atau 9,86%), normal alami (-0,16 km2 atau 11,94%), agak kritis (-5,4 km2 atau 35,41%), dan kritis (-0,09 km2 atau 5,66%) serta peningkatan pada kelas mulai kritis (+6,93 km2 atau 71,08%).
Kata Kunci: analisis spasial, daerah resapan air, kondisi kekritisan, perubahan penggunaan lahan, Sub-DAS Serayu
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | MAMAN MARDIAWAN (Penulis - 133210018) ; Partoyo (Pembimbing) |
Uncontrolled Keywords: | nalisis spasial, daerah resapan air, kondisi kekritisan, perubahan penggunaan lahan, Sub-DAS Serayu |
Subjek: | Q Science > QE Geology |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah (S1) |
Depositing User: | Bayu Pambudi |
Date Deposited: | 23 Jul 2025 04:53 |
Last Modified: | 23 Jul 2025 04:53 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/43233 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |