Wisesa, Pongky Witra (2011) UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PE MANASAN GLOBAL ( 1998 – 2011 ). Other thesis, UPN "VETERAN" YOGYAKARTA.
Preview |
Text
RESUME SKRIPSI.pdf Download (76kB) | Preview |
Abstract
Semenjak meratifiksi Protokol Kyoto pada tanggal 10 Maret 1998, Jerman berkomitmen
untuk mampu mengurangi gas emisi sebesar 21% di tahun 2012, serta menciptakan swasembada
energi dari alam yang bersifat terbarukan dan ramah
lingkungan.
Menanggapi hal itu, pemerintah
federal mencanangkan program “
Pelestarian Alam dan Perlindungan Dasar
-
Hidup Alamiah ” (
slogan komitmen pemerintah Jerman )
yang
telah ditetapkan sebagai tujuan negara dalam
Pasal
20a
Undang
-
Undang Dasar, te
ntang
Undang
-
Undang Sumber Energi Terbarukan
/
Erneuerbare
-
Energien
-
Gesetz
,
(
EEG ),
yang disahkan oleh pemerintah Jerman pada tanggal
29 Maret 2000,
dengan tujuan
mempromosikan
pengembangan
energi terbarukan
sebagai bentuk
implemantasi
Jerman
meratifiksi Protokol Kyoto
dalam
usaha
-
usaha
pelestarian lingkungan,
serta
untuk meningkatk
an jumlah pasokan energi
terbarukan di Jerman
1
.
Fokus usaha Jerman dalam menanggulangi pemanasan global yaitu berupa s
trategi ganda
dengan
meningkatkan efisiensi pemakaian energi dan sumber daya alam, dan untuk menambah
produksi energi terbarukan serta ba
han baku yang tumbuh kembali.
Kemudian
terdoronglah
usaha pengembangan teknologi energi yang inovatif, baik di pihak
produsen, seperti pembangkit
tenaga listrik dan penghasil energi terbarukan, maupun di pihak
konsumen (
pemakai
energi )
,
misalnya alat rum
ah tangga, mobil, atau gedung
dan tempat tinggal, sehingga Jerman dengan
suksesnya menjalankan target Protokol Kyoto, serta pemenuhan energi ditingkat domestiknya,
dan memperoleh keuntungan ekonomi di bidang
“
perdagangan emisi dan transfer teknologi
-
ter
barukan yang ramah lingkungan
2
”
.
1
“
Erneuerbare Energien
Gesetz
”
dalam
,
http://en.wikipedia
.org/wik
i/
,
diakses tanggal 3 F
ebruari 2010
2
Perdagangan Emisi dan Transfer Teknologi
-
Terbarukan yang Ramah Lingkungan
merupakan s
ebuah
program hasil dari protok
ol Kyoto dimana negara
–
negara industri melakukan perombakan tehknologi yang masih
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas
-
gas
rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus
untuk mengawasi sebab dan dampak
yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah
kelompok peneliti yang disebut dengan
Intergover
n
mental Panel on Climate Change
(IPCC).
Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan
peneliti
-
peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam
IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan
-
penemuan terbaru yang
berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan
-
penemuan baru yang berhasil dikumpulka
n, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari
masalah tersebut.
Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah
kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang
di
alami, dan manusialah kontributor
terbesar dari
terciptanya gas
-
gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini
dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik
-
pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. kontributor terbesar pemanasan
global saat ini adalah
Karbon Dioksida
(CO2
), metana
(CH4) yang dihasilkan dari sisa
pembakaran bahan bakar
fosil pada kendaran dan industri
-
industri Modern, a
grikultur dan
peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan
-
hewan ternak),
Nitrogen Oksida
(NO) dari
pupuk, dan gas
-
gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC)
3
.
mengguna
kan bahan bakar fosil,
d
isubtitusi dengan tehnologi
modern,
yang
dapat diperbarui, serta ramah
lingkungan
, kemudian diperdagangkan melalui
transfer tehnologi ramah lingkungan
ke negara
–
negara lainnya
.
Daniel Mudiyarso,
“
Protokol Kyoto Implikasinya Bagi
Negara Berkembang
”
,
Kompas
, Jakarta, 2003. Hal 23
-
34.
3
“ Apa Itu Pemanasan Global ” dalam
.
htm
ht
tp://www.pemanasanglobal.net,
diakses
tanggal
7Agustus
2009
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam
-
macam gas dengan fungsi yang berbeda
-
beda.
Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat yaitu CO2 yang dikenal
den
gan istilah
gas rumah kaca
.
Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas tersebut di
atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di
dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di d
alamnya pun
akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet
bumi
pada
dasarnya membutuhkan gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan
gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali k
arena tidak adanya lapisan
yang mengisolasi panas matahari
4
.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjek: | J Political Science > JN Political institutions (Europe) |
Depositing User: | Muji Isambina |
Date Deposited: | 23 Jun 2016 02:46 |
Last Modified: | 23 Jun 2016 02:46 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/4295 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |