Alrafif, Farhan Anka (2025) PENGARUH KONSENTRASI PUPUK HAYATI DAN DOSIS PUPUK GUANO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.). Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.
![]() |
Text
ABSTRAK ENG_FARHAN ANKA ALRAFIF_134200091.pdf Download (8kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK ID_ FARHAN ANKA ALRAFIF_134200091.pdf Download (68kB) |
![]() |
Text
COVER_FARHAN ANKA ALRAFIF_134200091.pdf Download (83kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_FARHAN ANKA ALRAFIF_134200091.pdf Download (106kB) |
![]() |
Text
DAFTRA ISI_FARHAN ANKA ALRAFIF_134200091.pdf Download (18kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PENGESAHAN_FARHAN ANKA ALRAFIF_134200091.pdf Download (893kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL TEXT_FARHAN ANKA ALRAFIF_134200091.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) adalah tanaman sayuran buah yang
tergolong dalam famili Leguminosae. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
konsentrasi pupuk hayati dan dosis pupuk guano kotoran kelelawar yang terbaik
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Penelitian dilaksanakan di Dusun
Sambi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian percobaan menggunakan rancangan
Faktorial yang disusun secara Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
dengan dua faktor dan satu kontrol . Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk
hayati yang terdiri dari 3 taraf adalah 15, 30, dan 45 ml/l. Faktor kedua dosis pupuk
guano kotoran kelelawar yang terdiri dari 3 taraf adalah 10, 15, 20 t/ha. Data hasil
penelitian dianalisis menggunakan Sidik ragam ANOVA pada taraf 5% dilanjutkan
dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% untuk mengetahui
adanya beda nyata antara perlakuan. Untuk mengetahui beda nyata antara perlakuan
dengan kontrol dilakukan uji Contras Orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat interaksi antara konsentrasi pupuk hayati dan dosis pupuk guano
pada jumlah cabang tanaman buncis. Konsentrasi pupuk hayati 30 ml/L
memberikan hasil lebih baik terhadap jumlah polong per tanaman, panjang polong,
dan bobot segar brangkasan. Dosis pupuk guano 15 ton/ha memberikan hasil lebih
baik pada umur mulai berbunga, jumlah polong per tanaman, panjang polong, bobot
polong per tanaman, bobot polong per petak, dan bobot polong per hektar.
Kata kunci : pupuk, guano, buncis
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pupuk, guano, buncis |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Biological Sciences |
Depositing User: | A.Md Sepfriend Ayu Kelana Giri |
Date Deposited: | 05 Mar 2025 02:41 |
Last Modified: | 05 Mar 2025 02:41 |
URI: | http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/42191 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |