PENGARUH PENAMBAHAN FERRIC SULFATE DAN SODIUM CHLORIDE PADA PELINDIAN TEMBAGA SULFIDA TERHADAP RECOVERY TEMBAGA PT BATUTUA TEMBAGA RAYA

PAMUNGKAS, MUH. SIDIQ JATI (2024) PENGARUH PENAMBAHAN FERRIC SULFATE DAN SODIUM CHLORIDE PADA PELINDIAN TEMBAGA SULFIDA TERHADAP RECOVERY TEMBAGA PT BATUTUA TEMBAGA RAYA. Other thesis, UPN Veteran Yogyakarta.

	Text 2_Cover_116200062_Muh. Sidiq Jati Pamungkas.pdf Download (195kB)
	Text 3_Abstrak_116200062_Muh. Sidiq Jati Pamungkas.pdf Download (315kB)
	Text 4_Halaman Pengesahan_116200062_Muh. Sidiq Jati Pamungkas.pdf Download (8MB)
	Text 5_Daftar Isi_116200062_Muh. Sidiq Jati Pamungkas.pdf Download (251kB)
	Text 6_Daftar Pustaka_116200062_Muh. Sidiq Jati Pamungkas.pdf Download (191kB)
	Text 1_Skripsi full_116200062_Muh. Sidiq Jati Pamungkas..pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB)

Abstract

Bijih tembaga sulfida adalah jenis mineral tembaga yang paling melimpah ditemukan pada bagian kerak bumi. Berbagai metode telah dilakukan untuk dapat mengekstraksi tembaga dari bijih sulfida, antara lain dengan melakukan konsentrasi untuk dilakukan proses ekstraksi pirometalurgi dan kamundian dengan proses electro-refined. Proses tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan udara akibat gas hasil pembakaran, disisi lain biaya operasional yang sangat tinggi. Oleh karenanya, jalur pelindian hidrometalurgi tembaga adalah opsi yang bisa dipilih untuk proses ekstraksi bijih sulfida karena dinilai lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Pelindian bijih tembaga sulfida dengan asam sulfat (H2SO4) telah diaplikasikan dalam skala industri. Akan tetapi proses pelindian bijih tembaga sulfida terutama jenis chalcopyrite memiliki recovery yang rendah akibat adanya lapisan pasivasi yang bersifat inert pada permukaan bijih tembaga chalcopyrite. Lapisan pasivasi tersebut menjadi faktor utama yang menghambat proses pelindian. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menghilangkan sifat pasivasi pada permukaan bijih sehingga dapat meningkatkan recovery Cu, antara lain dengan mereaksikan bijih chalcopyrite dengan unsur oksidatif seperti ferric (Fe3+) yang dapat meningkatkan nilai potensial reduksi (Eh) pelindian dan ion chloride (Cl-) yang dapat meningkatkan laju difusi permukaan karena sifat ion chloride yang korosif. Pada penelitian kali ini dilakukan proses pelindian dengan penambahan ferric sulfate Fe2(SO4)3 dan sodium chloride (NaCl). Variasi penambahan ferric sulfate dan sodium chloride pada penelitian ini 0, 5, 10 dan 15 gram berat keduanya atau dengan konsentrasi 0, 2, 4 dan 6 g/L chloride. Pelindian agitasi dilakukan selama 72 jam dengan raffinate sebagai reagen pelindi. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 12 kali interval untuk mengetahui recovery setiap interval. Analisis kadar logam terlarut dilakukan dengan menggunakan Atomic Adsorption Spectrophotometry (AAS). Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh variabel penambahan sodium chloride (NaCl) memiliki recovery Cu secara berturut-turut sebesar 88%, 80% dan 64% sementara pada penambahan ferric sulfate recovery Cu secara berturut-turut sebesar 78%, 79%, dan 84%, dari hasil tersebut didapatkan recovery Cu yang paling optimal adalah dengan konsentrasi 2 g/L chloride (Cl-) yaitu 88% recovery Cu, lebih besar dibandingkan dengan variabel yang lainnya. Analisis kinetika dengan metode shrinking core model (SCM) didapatkan laju pengendali reaksi pada pelindian dengan menambahan ferric sulfate dan sodium chloride adalah memalui lapisan pasif tidak bereaksi.

Kata kunci: Chalcopyrite, Pasivasi, Ferric Sulfate, Sodium Chloride

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Chalcopyrite, Pasivasi, Ferric Sulfate, Sodium Chloride
Subjects:	T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions:	Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Engineering Sciences
Depositing User:	Bayu Setya Pambudi
Date Deposited:	03 Jan 2025 02:05
Last Modified:	03 Jan 2025 02:05
URI:	http://eprints.upnyk.ac.id/id/eprint/41974

Actions (login required)

View Item